Rig Buatan Kementerian ESDM

Dipimpin Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) ESDM/ Lemigas ESDM, sejak tahun 2013 dikembangkan prototype rig CBM dengan kapasitas engine 400 HP (horse power/tenaga kuda) yang dapat digunakan untuk pemboran sedalam 1.000 meter. Rig ini dilengkapi dengan transmission system, mast, top driving power head, special heavy duty off road chassis, feeding system, hydraulic transmission system, hydraulic crane, lubrication system, operate mission system, hydraulic crane, lubrication system, operate console dan electrical system.

Desain rig ini merupakan gabungan antara rig migas dan rig tambang dengan spesifikasi kemampuan setara dengan rig migas berkapasitas 440 HP. Teknologi yang digunakan merupakan perpaduan antara teknologi Rig Schramm dan Atlas Copco (USA). Komponen TKDN dalam rig ini mencapai 40%, meliputi beberapa bagian struktur rig seperti chasis, cabin, roda (unit carrier) dan sistem elektrikal, juga mesin, hidrolik dan menara.

Unit pembawa rig CBM ini didesain dengan kondisi lebar jalan di Indonesia dan menggunakan sistem penggerak roda 8x8, sehingga cocok dioperasikan pada medan berat dan berlumpur.

Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo usai meninjau prototype rig CBM ini mengatakan, berbeda dengan rig yang dipakai untuk pengeboran migas konvensional yang berkapasitas 1.200 HP, rig untuk CBM kapasitasnya hanya kecil sehingga dapat diproduksi di dalam negeri.  Ini juga berarti dapat menekan biaya yang harus dikeluarkan oleh KKKS.

“Rig-rig ini akan dipakai untuk mengebor CBM karena kedalamannya sangat kecil, sehingga jangan sampai diimpor. Untuk pengeboran CBM, kita butuh rig yang sangat banyak,” ujarnya.

Wamen mengharapkan agar setiap tahunnya Balitbang ESDM dapat memproduksi sekitar 20 unit rig CBM. Selain akan mengatasi masalah kelangkaan peralatan, pembuatan rig juga akan membuka lapangan kerja, terutama operator rig. Setiap satu unit rig CBM, diperlukan operator sekitar 5-10 orang.

CBM merupakan gas metan yang diproduksi dari lapisan batubara yang berada di bawah permukaan. Beberapa negara seperti Amerika, Rusia, China dan Australia telah mengembangkan CBM. Umumnya mereka memanfaatkannya untuk menggerakkan turbin pembangkit listrik.

Potensi CBM Indonesia diperkirakan sekitar 453 TCF yang terutama tersebar di daerag Sumatera dan Kalimantan. Cadangan di Sumatera Selatan diperkirakan mencapai 183 TCF, Sumatera Tengah 52 TCF, di Kalimantan Timur sekitar 80 TCF dan Barito 101 TCF. (TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.