Rakor Penghitungan dan Evaluasi Realisasi Lifting Migas Triwulan IV 2011

Kegiatan rutin ini dimaksudkan sebagai wadah koordinasi dalam penghitungan dan evaluasi realisasi lifting migas secara triwulanan.

Dalam sambutannya Heri mengemukakan, besaran penerimaan negara sektor migas sangat rentan akan perubahan karena dipengaruhi oleh beberapa parameter utama yang berfluktuasi yaitu harga minyak Indonesia (ICP), nilai tukar rupiah serta volume lifting yang juga dipengaruhi oleh faktor alam.

Dijelaskan Heri, dalam APBN-P tahun 2011, ditargetkan penerimaan migas tahun 2011 sebesar Rp 249,60 triliun dan transfer DBH SDA migas sebesar Rp 34,94 triliun. Penerimaan dan DBH tersebut dihitung dengan menggunakan asumsi lifting minyak mentah 945.000 barel per hari, ICP sebesar US$ 95 per barel dan nilai tukar rupiah Rp 8.700 per dolar AS.

Sedangkan prestasi kegiatan usaha hulu migas selama tahun 2011 periode Desember 2010 sampai dengan November 2011 secara nasional yaitu lifting kumulatif hingga triwulan IV tahun 2011 sebesar 898.000 barel per hari atau mencapai 95% dibanding target APBN-P 2011 sebesar 945.000 barel per hari. Sementara realisasi produksi selama tahun 2011 sebesar 902.000 barel per hari.

Sementara lifting gas bumi kumulatif hingga triwulan 2011 sebesar 7.259 ribu MMBTU per hari atau mencapai 93% dibanding target APBN-P 2011 sebesar 7.769 ribu MMBTU per hari.

”Harga rata-rata minyak mentah Indonesia tahun 2011 periode Desember 2010 hingga November 2011 sebesar US$ 109,94 per barel atau mencapai 116% dibanding asumsi yang telah ditetapkan APBN-P 2011 sebesar US$ 95 per barel,” ungkap Heri.

Tidak tercapainya target tahun 2011, disebabkan oleh beberapa kendala, antara lain mayoritas lapangan dan fasilitas produksi sudah mature sehingga sering terjadi perpanjangan shutdown dan unplaned shutdown, keterlambatan pelaksanaan proyek, kerusakan FPSO yang terjadi di beberapa KKKS, kendala sub-surface dan kendala pembebasan lahan dan ijin lokasi serta faktor keamaan di beberapa lokasi.

Untuk mencapai target, pemerintah telah melakukan pelbagai hal seperti peningkatan pemboran dan reparasi sumur produksi, penerapan EOR, percepatan pengembangan lapangan baru, optimasi fasilitas produksi dan pengawasan keteknikan, koordinasi penyelesaian masalah seperti regulasi, perijinan dan tumpang tindih lahan serta optimasi stok dan jadwal pengapalan.

Rakor yang berlangsung selama 3 hari ini, selain dihadiri oleh wakil daerah penghasil migas, juga perwakilan Kementerian ESDM, Kemenkeu, Kemendagri, BPMIGAS dan KKKS.

 

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.