RAPBN-P 2013: ICP US$ 108 per Barel, Volume BBM Subsidi 48 Juta KL dan Lifting Migas 2.080 Ribu BOEPD


Untuk subsidi LPG 3 kg, pemerintah mengajukan 4,39 juta ton. Sementara  subsidi Biodiesel, tetap Rp 3.000 per liter, Bioethanol Rp 3.500 per liter serta subsidi LGV tetap Rp 1.500.

Pemerintah juga mengajukan penambahan alpha BBM bersubsidi sebesar Rp 50 per liter.

Sebelumnya dalam APBN 2013, ICP ditetapkan sebesar US$ 100 per barel, lifting migas 2.260 ribu BOEPD, volume BBM bersubsidi 46 juta KL dan alpha BBM bersubsidi Rp 642,64 per liter.

Dirjen Migas Kementerian ESDM A. Edy Hermantoro dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR, Rabu (22/5), menjelaskan, perubahan asumsi ICP disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain  penurunan permintaan dunia terhadap minyak berdampak pada turunnya harga minyak dunia serta suplai OPEC yang diperkirakan akan mengurangi kuotanya, ketegangan di Timur Tengah.

Mengenai turunnya asumsi lifting migas, Wakil Kepala SKK Migas J. Widjonarko menjelaskan, disebabkan sebagian kerja KKKS tidak sesuai jadwal, pecahnya shipping line ke Dumai dan kasus bioremediasi. Selain itu, decline sejumlah lapangan yang sangat tajam.

Sementara mengenai usulan peningkatan alpha BBM bersubsidi, Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan mengatakan, alpha BBM bersubsidi yang ada saat ini,  telah ditetapkan sejak tahun 2008 dan belum ada perubahan. Perwakilan pengusaha SPBU telah menyampaikan keinginannya agar besaran alpha dapat dinaikkan. Jika permintaan kenaikan Rp 50 per liter disetujui, maka Rp 30 per liter akan diberikan kepada pengusaha SPBU dan Rp 20 per liter digunakan untuk mengurangi kerugian yang dialami Pertamina di kilang.
(TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo Jl. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 12910
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2025. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.