Proyek LNG Tangguh Dapat Pinjaman


Deputi Finansial dan Ekonomi BPMIGAS Eddy Purwanto mengemukakan, keenam bank tersebut merupakan hasil seleksi dari 16 bank luar negeri yang merespon penawaran BP Indonesia.

 

“Perbankan Indonesia belum ada yang sanggup mengajukan penawaran yang kompetitif. Konsorsium enam bank yang berasal dari Eropa, Jepang dan China itu menawarkan bunga sangat rendah yaitu LIBOR plus 0,335 persen dengan masa pengembalian 15 tahun,” papar Eddy.

 

Bank BNI dan Bank Mandiri termasuk perbankan nasional yang ditawari untuk ikut mendanai proyek Tangguh. Menurut Eddy, BP Indonesia  tetap membuka peluang bagi perbankan nasional ikut masuk ke dalam konsorsium.

 

Loan agreement akan ditandatangani bulan Oktober sebelum lebaran,” kata Eddy.

 

Proyek Tangguh yang berlokasi di Teluk Bintuni, Papua, ditargetkan mulai beroperasi awal 2008. Penyelesaian konstruksi sudah mencapai 80 persen.

 

Keseluruhan proyek yang mencakup pengembangan lapangan gas dan pembangunan kilang LNG berkapasitas 7,6 juta ton menelan investasi US$ 3,5 miliar. BP Indonesia dibantu BPMIGAS telah menyelesaikan pendanaan tahap I yang nilainya mencapai US$ 2,6 miliar pada Agustus 2006. Proses pencarian pinjaman tahap pertama ini memakan waktu dua tahun.

 

Pemerintah Indonesia menyetujui Proyek LNG Tangguh untuk dilaksanakan tahun 2005. Sebesar 37,16% saham proyek itu dimiliki BP Indonesia sebagai operator proyek ini. Mitra BP, antara lain CNOOC Ltd, LNG Japan Corporation, MI Berau BV, Nippon Oil Exploration Berau dan KG Companies.

 

Gas alam cair Tangguh sudah mendapatkan komitmen pembeli di Fujian (China), pembangkit listrik K-Power dan Posco (Korea) serta Sempra Energy LNG Marketing Corp (Meksiko). (sumber: Kompas)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.