Produksi Turun, KKKS Diberi Tanda Merah

“Tanda merah bukan raportnya merah, melainkan untuk memacu mereka agar segera mengejar ketinggalan. Semakin jauh dari target, semakin berat upaya untuk mengejar ketinggalan,” ujar Dirjen Migas Departemen ESDM Luluk Sumiarso seusai pelantikan dan pengambilan sumpah Kepala BPMIGAS R. Priyono di Departemen ESDM, Selasa (29/4).

 

Dari hasil evaluasi terhadap produksi 40 KKKS pekan lalu, secara umum ada optimisme target produksi 977.000 barel per hari dan lifting (minyak yang dapat diuangkan) 927.000 barel per hari dapat tercapai.

 

“Tepatnya setelah dikurangi pemakaian sendiri sebesar 50.000 barel per hari, maka lifting 927.066,” jelas Luluk.

 

Dari 40 KKKS tersebut, produksi 16 KKKS di atas target. Namun, ada beberapa KKKS yang produksinya turun seperti Pertamina dan ConocoPhillips. Penurunan ini disebabkan berbagai hal, terutama keadaan di lapangan.

 

Lebih lanjut Luluk mengemukakan, produksi migas sangat penting untuk mengamankan penerimaan negara. Karena itu, selain berusaha meningkatkan produksi migas, pemerintah juga melakukan upaya lain seperti mengurangi volume BBM bersubsidi melalui kartu kendali untuk minyak tanah dan smart card untuk premium dan solar.

 

Pembatasan melalui smart card, lanjut Luluk, cukup berat lantaran saat ini banyak pemilik mobil mewah yang semula menggunakan pertamax, beralih ke premium karena disparitas harga.

 

“Untuk mereka yang tergolong mampu, tolong jangan mengurangi hak masyarakat menengah ke bawah. Subsidi hendaknya digunakan orang yang berhak,” harapnya.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.