Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo dalam Rapat
Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR, Kamis (8/9), memaparkan, proyeksi
lifting/produksi minyak pada APBN tahun 2012 diusulkan sebesar 950.000 barel
per hari, berdasarkan perkembangan produksi 2011, upaya peningkaran produksi
serta adanya tambahan produksi dari pengembangan lapangan tahun 2012.
Untuk mencapai target produksi 950.000 barel per hari,
Wakil Kepala BPMIGAS Hardiono menambahkan, akan dilakukan penahanan laju
penurunan alamiah produksi minyak (decline
rate) dari 12% menjadi 3% dengan optimasi produksi dari lapangan eksisting,
melaksanakan percepatan pengembangan lapangan baru termasuk idle Pertamina,
optimasi produksi di lapangan eksisting dan penerapan teknologi EOR.
Khusus terkait EOR,
imbuh Evita, pemerintah sedang menyiapkan kebijakan khusus dalam rangka
penerapan EOR. Selain itu, BPMIGAS akan
menginstruksikan seluruh KKKS untuk melakukan kegiatan EOR, baik pada lapangan baru maupun lapangan lama yang potensial.
Mengenai tambahan produksi dari lapangan baru, pemerintah
mengharapkan diperoleh dari lapangan minyak yang dikelola oleh 9 KKKS yaitu
Sumatera Persada Energi, Kodeco Energy, Seleraya Merangin Dua, Chevron
Indonesia Company -West, Pertamina EP-Optimum, CPI Petapahan, Total E&P
Indonesie-South Mahakam, Medco E&P Indonesia-Rimau (EOR) dan JOB Pertamina-Golden Spike-Air Hitam.