Target ini naik 5.000 barel per hari dari kesepakatan rapat
sebelumnya dengan Komisi VII DPR tanggal 2 Juni 2009, di mana disepakati target
produksi minyak bumi pada RAPBN 2010 sebesar 960.000 barel per hari atau sama
dengan tahun 2008.
Kenaikan target produksi minyak bumi, jelas Kepala BPMIGAS
dalam rapat kerja dengan Komisi VII, kemarin, lantaran terjadi kenaikan
produksi yang signifikan dari PT Pertamina EP yang semula hanya sekitar 122.000
barel per hari, kini menjadi 138.000 barel per hari.
“Itu dari lapangan yang dikelola sendiri. Sedangkan dari
lapangan Offshore Northwest Java
(ONWJ) yang dibeli dari BP, produksinya juga meningkat dari 22.000 barel
per hari menjadi 28.000 barel per hari,†katanya.
Tambahan produksi minyak juga ditargetkan dari Blok Cepu
yang dikelola MCL Cepu sebesar 15.000 barel per hari serta Blok Tangguh Train
II yang akan beroperasi Oktober mendatang.
“Exxon Cepu sudah berkomitmen bahwa pada akhir Desember
akan men-deliver minyak sebagaimana
direncanakan. Mungkin karena saya dengan nada mengancam mengatakan kalau sampai
akhir Agustus tidak dapat men-deliver
minyak antara 5.000-15.000 barel per hari, maka hak operatornya akan ditinjau
kembali,†kata Priyono.
Khusus untuk Blok Cepu, Priyono menilai kontrak joint operating agreement (JOA) antara
ExxonMobil dengan PT Pertamina merupakan yang terburuk karena Pertamina tidak
pernah diperhitungkan dalam pengambilan keputusan di Blok Cepu.