Produksi Gas 2007 Ditargetkan Capai 8,635 MMSFCD

Demikian dijelaskan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro dalam Rapat Kerja Departemen ESDM dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Senin (5/3).

Pemerintah juga akan melakukan percepatan produksi dari lapangan-lapangan baru, antara lain lapangan Tangguh dan mengembangkan lapangan Tunu Fase-12, Sisi-Nubi, Senoro, Matindok, Terang Sarasun, Suban Fase-2, Jambi Merang, Kalila, Bentu dan Rancak.

Pemberian insentif berupa bagi hasil yang lebih baik bagi kontraktor pada lapangan-lapangan yang keekonomiannya marjinal seperti Blok A Aceh, diharapkan dapat menggenjot produksi gas.

“Kami juga mengembangkan lapangan gas dari laut dalam seperti Selat Makassar,” kata Purnomo.

Mengenai pasokan gas 2007, pemerintah memperkirakan mencapai 8,4 BCFD dan kebutuhan untuk 2007 sebesar 8,7 BCFD. Daerah-daerah yang mengalami kekurangan adalah Kaltim, Jambi dan Sumatera bagian Utara (Sumbagut).

Kekurangan pasokan gas yang mencapai 0,3 BCFD ini, menurut Dirjen Migas Luluk Sumiarso, tidak berarti pemerintah akan melakukan impor. Jika cadangan gas Indonesia besar, maka kekurangan itu dapat ditutupi dengan meningkatkan produksi gas.

Melihat cadangan gas Indonesia, Dirjen Migas optimis kebutuhan gas untuk impor dan ekspor dapat dipenuhi. Peningkatan cadangan gas bumi akan dilakukan melalui upaya ”proving-up” status kategori cadangan gas mungkin (Probable, P2) dan harapan (Possible, P3) sebesar 75 Tcf menjadi cadangan terbukti (Proven, P1).

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.