“Kenaikan harga BBM dan TDL tidak kita pilih sekarang ini.
Oleh karena itu, gerakan penghematan besar-besaran harus dilakukan dengan
serius dan harus sukses, agar APBN kita aman,†kata Presiden.
“Ingat, BBM bersubsidi hanya
bagi mereka yang berhak. Jumlahnya harus tepat, sehingga dapat dicegah
terjadinya kebocoran dan penyimpangan, yang akan sangat merugikan negara,â€Â
tambahnya.
Di samping itu, untuk mencegah terjadinya
kelangkaan BBM, Pertamina akan tetap menjaga pasokan sesuai dengan kuota
daerah, tetapi sekaligus menyediakan BBM non subsidi berapapun yang dibutuhkan.
Kedua,
pelarangan BBM bersubsidi untuk kendaraan pemerintah, baik Pusat maupun Daerah,
juga untuk BUMN dan BUMD. Langkah ini dilakukan dengan cara pemberian stiker
khusus, bagi kendaraan yang dilarang menggunakan BBM bersubsidi tersebut.
Jajaran Pemerintah Pusat dan daerah, BUMN dan BUMD harus memberikan contoh
nyata dalam upaya penghematan BBM ini. Langkah ini juga untuk meyakinkan bahwa
subsidi dengan anggaran yang besar benar-benar tepat sasaran dan sesuai dengan
peruntukannya.
Ketiga,
pelarangan BBM bersubsidi untuk kendaraan perkebunan dan pertambangan.
Pelarangan ini dilakukan dengan menerapkan sistem stiker pula. Pengawasannya
dilakukan oleh BPH Migas, secara terpadu bekerjasama dengan aparat penegak
hukum dan Pemerintah Daerah. Harus pula dilakukan kontrol yang ketat di daerah,
utamanya di areal usaha perkebunan dan pertambangan serta industri, atas
pelaksanaan ketentuan ini. Selanjutnya untuk memenuhi kebutuhan BBM bagi
kalangan pertambangan dan perkebunan, Pertamina akan menambah SPBU BBM non
subsidi sesuai kebutuhan di lokasi-lokasi tersebut.
Keempat,
konversi BBM ke Bahan Bakar Gas (BBG) untuk transportasi. Program konversi atau
pengalihan penggunaan BBM ke BBG ini harus menjadi program utama nasional,
sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada BBM dan kemudian beralih ke gas,
terutama di sektor transportasi.
“Pada tahun ini, akan dibangun stasiun pengisian
gas baru sebanyak 33 stasiun, dan sebanyak 8 stasiun akan direvitalisasi
kembali. Untuk langkah awal, mulai tahun ini, pemerintah akan membagikan 15.000
converter kit atau alat konversi
penggunaan BBM menjadi BBG bagi angkutan umum secara bertahap dan terus
ditingkatkan pada tahun-tahun mendatang,†paparnya.
Diversifikasi dan konversi BBM ke BBG, lanjut
SBY, efektivitasnya memang baru akan dirasakan pada tahun 2013 mendatang.
Namun, langkah ini merupakan upaya penting dalam penghematan penggunaaan BBM
bersubsidi dan juga penting untuk ikut menjaga kelestarian lingkungan.
Kelima,
penghematan penggunaan listrik dan air di kantor-kantor pemerintah, pemerintah
daerah, BUMN dan BUMD serta penghematan penerangan jalan-jalan, yang semuanya
mulai diberlakukan pada bulan Juni 2012. Pimpinan instansi dan lembaga
terkait harus bertanggung jawab untuk suksesnya pelaksanaan program ini. Pada
tahun 2008 dan 2009 yang lalu, ketika Indonesia menghadapi kondisi yang relatif
sama dengan apa yang terjadi saat ini, katanya, gerakan penghematan listrik dan
air ini berjalan dengan sangat sukses. Saat itu Indonesia berhasil menurunkan
penggunaan BBM dan listrik yang signifikan.
Presiden menegaskan, kelima langkah tersebut akan ditunjang oleh pengetatan pengawasan dan
menindak tegas setiap penyelewengan penggunaan BBM bersubsidi. BPH Migas
diinstruksikan agar meningkatkan koordinasi dengan instansi-instansi terkait,
untuk memastikan tidak ada kebocoran dan penyimpangan dalam distribusi, mulai
dari depo sampai ke stasiun pengisian (SPBU) dan di tempat-tempat lainnya.