Presiden SBY Pimpin Sidang Kabinet Terbatas Energi

Hadir dalam sidang ini, antara lain Wakil Presiden Boediono, Menteri ESDM Jero Wacik, Menteri Perdagangan Gita Wiryawan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari E. Pangestu, para pejabat eselon I di lingkungan Kementerian ESDM serta Dirut BUMN.

Mengawali sidang kabinet, Presiden mengatakan, sektor energi sangat penting karena merupakan tumpuan masyarakat dan menjadi hajat hidup orang banyak. Oleh karena itu, Pemerintah harus memiliki  kebijakan, strategi dan program-program di bidang energi. Apalagi, jumlah penduduk Indonesia terus meningkat yang berdampak pada peningkatan kebutuhan energi secara signifikan, sementara dari sisi pasokan tidak selalu bisa mengikuti kebutuhan.

"Missmatch atau yang tidak sesuai dengan demand itu yang sering menimbulkan persoalan. Bukan hanya persoalan ekonomi,  tapi juga sosial politik dan keamanan publik," tambahnya.

Lebih lanjut SBY mengatakan, kondisi geopolitik sekarang ini juga dipengaruhi oleh kompetisi  perebutan sumber-sumber  kehidupan, termasuk sumber energi di masa depan.  Sebagai negara yang dilimpahkan sumber daya energi yang relatif cukup, ia mengajak  agar sumber daya tersebut dapat dikelola dan dipergunakan dengan baik.

"Saya mengingatkan betapa pentingnya kita mengelola sumber daya energi. Persoalan sumber daya energi ini, katakanlah BBM,  di mata rakyat yang dilihat harganya. Sementara di mata kita,  selain harga juga  berapa besar subsidi yang harus dikeluarkan untuk menopang harga  minyak yang berlaku saat ini," tambahnya.

Semakin besar subsidi BBM dan listrik yang harus dikeluarkan, paparnya, maka peluang untuk membangun yang lain, termasuk pembangunan infrastruktur juga  terpuruk. Kekurangan infrastruktur ini menyebabkan terganggunya investasi, pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja dan kebutuhan lainnya.

SBY bersyukur, meski Indonesia masih menghadapi banyak persoalan, namun berdasarkan data BPS yang baru diumumkan, pada kuartal kedua, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6,4%. Jika pelbagai persoalan yang menghambat investasi dapat terselesaikan, SBY yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat lebih tinggi lagi.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.