Desa Mandiri Energi merupakan salah satu program pemerintah agar masyarakat memenuhi atau memproduksi kebutuhan energinya sendiri dan tidak lagi tergantung pada pihak lain. Caranya dengan mengurangi konsumsi bahan bakar berbasis fosil dan mulai beralih ke energi alternatif. Energi alternatif yang dikembangkan di Grobogan adalah bahan bakar nabati berbasis tanaman jarak pagar.
Di Kabupaten Grobogan, jelas Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro pada acara tersebut, hingga saat ini tanaman jarak pagar telah dikembangkan di lahan seluas 1000 hektar. Pengembangannya dibantu berbagai pihak, termasuk PT Perhutani dan Dinas Pertanian.
Kehadiran Presiden dan rombongan ke Grobogan, kata Presiden SBY, untuk memberikan semangat dan mendorong masyarakat untuk mengembangkan tanaman jarak pagar. Selain dapat mengganti BBM dengan bahan bakar nabati (BBN), kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan, mengurangi kemiskinan dan pengangguran.
SBY mengungkapkan, pengembangan DME merupakan salah satu upaya percepatan pembangunan ekonomi kerakyatan dengan menggerakkan ekonomi lokal. Program ini juga menjadi bagian dari upaya melestarikan alam.
“Jika kita tidak pintar merawat alam, maka kita akan mengalami krisis pangan, energi dan air. Wajib hukumnya bagi bangsa kita untuk melakukan pelbagai langkah ketahanan alam, energi dan air,” tegas SBY.
Selama ini, lanjutnya, kita terlalu boros menggunakan minyak. Padahal suatu saat minyak dan gas akan habis karena merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Oleh karenanya harus segera dilakukan substitusi energi yang tidak dapat diperbarui dengan energi terbarukan yaitu sinar matahari, angin, air terjun dan bahan bakar nabati seperti tanaman jarak pagar.
”Kami mendukung penuh proyek ini karena tujuannya baik, bagi masa sekarang dan mendatang. Marilah kita aktifkan budidaya tanaman jarak. Saya mengharapkan partisipasi semua pihak karena dalam mengembangkan tanaman jarak pagar diperlukan 6 faktor yaitu tanah, modal, pabrik dan mesin-mesinnya, infrastruktur dan pemasaran,” ajaknya.
Dalam kesempatan itu, Presiden SBY secara simbolis menyerahkan sejumlah buku mengenai DME dan pengembangan tanaman jarak pagar dan memberikan bantuan senilai Rp 10 milyar kepada sejumlah kelompok tani serta melakukan tanya jawab dengan para peserta yang hadir. Mengakhiri kunjungannya, Presiden menyaksikan pameran mengenai migas dan mengunjungi rumah penduduk dan kawasan yang ditanami jarak pagar.