Porsi BBN Akan Ditingkatkan

“Kita akan memperbesar komposisi biofuel yang tidak berkompetisi dengan kebutuhan pangan seperti kelapa sawit,” kata Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh usai menerima kunjungan Menteri Energi dan Perubahan Iklim Inggris Joan Ruddock MP di Departemen ESDM, Rabu (18/11).

Darwin memaparkan, saat ini pemerintah memiliki dua fokus utama yaitu keamanan energi dan keamanan pangan. Karena itulah, BBN  yang akan dikembangkan bukan berasal dari tanaman yang penting bagi kebutuhan pangan seperti kelapa sawit. Sebagaimana diketahui, Indonesia mengembangkan BBN dari beberapa bahan baku seperti tanaman jarak dan singkong.

Mengenai pertemuannya dengan Joan Ruddock, Darwin mengatakan, pihaknya memberikan penjelasan mengenai komitmen Indonesia untuk mengembangkan energi baru terbarukan. Untuk jangka pendek, pemerintah akan memperbesar porsi non BBM seperti batu bara yang menggunakan teknologi ramah lingkungan.

Sedangkan untuk jangka panjang, pemerintah akan mengembangkan energi primer yang ramah lingkungan seperti geothermal dan BBN.

Terkait pengembangan BBN, beberapa waktu lalu pemerintah telah menyepakati formula harga indeks pasar biodiesel yaitu HPE biodiesel yang diterbitkan oleh Menteri Perdagangan yang berlaku pada bulan bersangkutan.

Formula harga indeks pasar bioethanol adalah indeks bioethanol Asia Tenggara di Argus rata-rata periode satu bulan sebelumnya, ditambah dengan indeks penyeimbang produksi dalam negeri sebesar 7,5%.

Harga indeks pasar biodiesel dan harga indeks pasar bioethanol ditetapkan oleh Menteri ESDM.

Kapasitas produksi biodiesel Indonesia saat ini mencapai 2,9 juta kiloliter per tahun dan bioethanol 215.000 kiloliter per tahun. Angka ini masih di bawah potensi yang ada.


Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.