Pertamina Targetkan Produksi 2,2 juta BOEPD pada 2025

Untuk mencapai target tersebut, Direktur Hulu Pertamina Muhamad Husen menargetkan pertumbuhan produksi 7% per tahun sehingga produksi dari lapangan eksisting diproyeksikan mencapai 900.000 barel setara minyak per hari (BOEPD). Sementara itu, tambahan produksi dari ekspansi internasional ditargetkan mencapai 600.000 BOEPD.  Sisanya akan diperoleh dari peningkatan hak partisipasi, pengembangan shale gas dan CBM serta pengelolaan wilayah kerja domestik yang sudah berakhir masa kontraknya.


“Melihat apa yang diperoleh dalam beberapa tahun terakhir, di mana produksi Pertamina terus tumbuh kami optimistik target 2,2 juta BOEPD pada 2025 dapat diraih. Saat ini, Pertamina secara korporat  telah menjadi produsen migas terbesar di Indonesia dengan total 465.220 BOEPD. Pada 2018 nanti, kami bahkan optimistis dari produksi Pertamina EP saja sudah bisa meraih posisi sebagai produsen migas terbesar di Indonesia dengan target produksi sebesar 375.000 BOEPD,” katanya dalam siaran pers.


SVP Upstream Planning and Operation Evaluation Pertamina Djohardi Angga Kusumah menambahkan, perusahaan akan menempuh beberapa langkah penting meliputi percepatan proyek eksplorasi dan monetisasi proyek, pemanfaatan data akurat dan terkini, dan implementasi pengeboran yang berstandar International Best Practice. Di samping terus meningkatkan produksi, Pertamina juga terus menanggulangi penurunan produksi alamiah (natural decline) yang tinggi serta meningkatkan kehandalan fasilitas produksi.  


“Yang tidak kalah penting tentunya peningkatan kapabilitas, kompetensi dan leadership SDM, termasuk diantaranya untuk menyiapkan sumber daya manusia handal yang berkelas internasional untuk dapat mengoperasikan lapangan-lapangan perusahaan di luar negeri,” tuturnya.


Garap 29 Proyek Migas dan Panas Bumi

 

Sementara itu, saat ini PT Pertamina (Persero) tengah merealisasikan 29 proyek pengembangan hulu minyak, gas  dan panas bumi dengan nilai total investasi mencapai US$ 9 miliar.

Senior Vice President Development & Technology Pertamina R. Gunung Sardjono Hadi mengungkapkan perusahaan tengah memonitor penyelesaian 29 proyek pengembangan hulu migas dan panas bumi. Sekitar 22 proyek di antaranya, merupakan proyek-proyek besar dengan nilai investasi di atas US$ 100 juta.


Dua proyek diantaranya, yaitu Banyu Urip dan Jambaran-Tiungbiru bahkan membutuhkan nilai investasi  lebih dari US$ 1 miliar. Sedangkan tiga proyek lainnya masing-masing menelan investasi di atas US$ 500 juta seperti DSLNG, PPGM dan pengembangan di blok WMO, yang segera memecahkan rekor dunia untuk pengembangan 6 lapangan migas sekaligus dalam waktu bersamaan. Pertamina juga tengah menggarap proyek-proyek EOR dan panas bumi dengan nilai investasi di kisaran US$ 100 juta hingga US$ 400 juta.

“Hingga saat ini, dari total 29 proyek senilai US$ 9 miliar yang tengah dijalankan, telah terealisasi sebesar US$ 3,52 miliar. Ini semua membuktikan Pertamina tidak pernah kehilangan fokus untuk terus meningkatkan produksi migas dan panas bumi.

Gunung menambahkan, beberapa proyek mulai memberikan kontribusi produksi bagi perusahaan pada tahun ini. Dia mencontohkan Pengembangan Banyu Urip sebesar 18.636 BOPD, lapangan YY Blok ONWJ sebesar 1.108 BOPD, PPDM sebesar 1.666 BOPD dan beberapa proyek EOR, diantaranya EOR Rantau sebesar 1.671 BOPD.

“Total tambahan produksi minyak yang akan diperoleh dari proyek-proyek pengembangan tersebut pada 2015 diperkirakan mencapai 77.900 BOPD minyak 315 MMSCFD gas dan 40 MW panas bumi,” ungkap Gunung.
(TW)

 

 

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.