Penandatanganan
dilakukan di Kantor Pusat PT Pertamina, pekan ini, dan dihadiri oleh Direktur
Utama PT Pertagas Hendra Jaya, Direktur Utama PT Pertagas Niaga Jugi Prajugio,
Direktur Utama PT KIM Gandhi D. Tambunan dan disaksikan oleh Direktur Gas
Pertamina (Persero) Hari Karyuliarto. Kerjasama antara Pertagas Niaga dengan PT
KIM ini sebelumnya telah didahului dengan penandatanganan MOU pada tanggal 4
Juli 2013.
“Dengan adanya penandatanganan ini menunjukkan kembali komitmen dan sinergi
antar BUMN dalam rangka memenuhi kebutuhan gas di Sumatera Utara dan sekitarnya
dan sebagai tindak lanjut dari dimulainya proses pembangunan Arun LNG Regasification and Storage Terminal
minggu lalu dan juga pipa transmisi gas open
access Arun-Belawan,†ujar Hendra Jaya.
Pertagas Niaga akan memasok gas sebesar 75 MMSCFD yang rencananya akan
dialirkan melalui pipa transmisi gas open
access Arun-Belawan yang dibangun oleh Pertagas. Gas dari pipa transmisi
Arun-Belawan akan disambungkan dengan pipa distribusi sepanjang 175 KM yang
menghubungkan pipa Arbel dengan KIM dan KEK.
Dari jumlah 75 MMSCFD tersebut, sebanyak 40 MMSCFD akan digunakan untuk
kebutuhan industri di KIM, sisanya sebesar 35 MMSCFD rencananya akan digunakan
untuk Independent Power Producer (IPP) dengan
kapasitas 140 MW untuk kawasan KIM 4-6 yang memiliki luas sekitar 310 Ha.
Saat ini, kebutuhan listrik di wilayah KIM 4-6 mencapai 450 MW, sedangkan
ketersediaan pasokan listrik oleh PLN sebesar 300 MW.
Kawasan Industri Medan merupakan sebuah kawasan industri yang terletak di
Kelurahan Mabar, Medan Deli, Medan dengan luas total sebesar 514 hektar. Krisis
gas yang selama ini terjadi di Sumatera Utara telah menyebabkan kerugian besar
bagi industri hingga menyebabkan tiga perusahaan pengguna gas gulung tikar dan
dua perusahaan berhenti beroperasi. Kondisi inilah yang mendorong
Pertagas Niaga untuk membantu pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara dengan
memasok gas bumi yang bersumber dari alokasi gas domestik oleh pemerintah
melalui fasilitas Arun LNG Regasification
and Storage Terminal yang
dikelola oleh PT Perta Arun Gas, perusahaan patungan antara Pertagas dan BUMD
Aceh. (TW)