Perpanjangan Kontrak Blok West Madura Ditandatangani, Pertamina Jadi Operator

Dalam KKS sebelumnya yang ditandatangani pada 7 Mei 1981, komposisi sahamnya adalah PT Pertamina 50%, Kodeco 25% dan CNOOC 25%.

Hadir dalam penandatanganan ini, Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh, Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo, Kepala BPMIGAS R. Priyono, para pejabat eselon I dan II di lingkungan Kementerian ESDM dan undangan lainnya.

Juru bicara Kementerian ESDM Kardaya Warnika usai penandatanganan menjelaskan, Pertamina memperoleh saham  80% dan menjadi operator karena sebagai sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, pemerintah ingin meningkatkan partisipasi pihak nasional.

“Nasional ditingkatkan semampu mungkin,” katanya.

Alasan lainnya, pemerintah menganggap Pertamina merupakan perusahaan minyak yang sudah lama melakukan kegiatannya dan dinilai performance-nya dalam pengelolaan lapangan offshore cukup bagus.

Penandatanganan perpanjangan KKS, lanjutnya, dengan pertimbangan pemerintah tidak ingin produksi dari lapangan itu terganggu dan menghindari ketidakpastian, mengingat KKS akan berakhir pada 6 Mei 2011.

Dalam KKS baru ini, Pertamina tidak dibebani persyaratan akan dievaluasi atau semacamnya. Namun demikian, sama seperti KKKS lainnya, jika Pertamina tidak melaksanakan kegiatannya secara baik dan benar, maka pemerintah akan meninjau kembali kerja sama ini.

Mengenai kepemilikan saham CNOOC yang tidak ada lagi dalam perjanjian baru ini, Kardaya menjelaskan, perusahaan tersebut telah mengajukan pengunduran diri kepada BPMIGAS beberapa hari lalu.

Komitmen eksplorasi yang akan dilaksanakan dalam rangka penambahan cadangan migas meliputii kegiatan study G&G, survei seismic 3D seluas 300 km2 dan pemboran 8 sumur eksplorasi dengan nilai sebesar US$ 57,8 juta.

Sedangkan komitmen eksploitasi yang akan dilaksanakan pada tahun pertama (2011-2012) dalam rangka meningkatkan produksi dari lapangan existing, antara lain meliputi kegiatan pemboran 18 sumur pengembangan, workover & stimulating 2 sumur produksi dan pengembangan fasilitas produksi denga nilai sebesar US$ 250,5 juta.

Investasi yang akan ditanamkan untuk periode 2011 sampai dengan 2031 diperkirakan sebesar US$ 1 milyar.

Produksi minyak di blok tersebut, saat ini mencapai 16 ribu barel per hari dan gas 167 MMSCFD. Gas bumi yang dihasilkan digunakan untuk memenuhi kebutuhan PT PLN Gresik, PGN Jawa Timur, PT Petrokimia Gresik dan PT Media Karya Sentosa.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.