Permintaan Minyak Kuartal 4 Meningkat, Pengaruhi Harga November

Faktor lain yang dapat memperkuat harga minyak adalah musim dingin yang diperkirakan datang lebih awal di wilayah Northeast dan Midwest Amerika Serikat dan masih terganggunya pengapalan minyak mentah Kirkuk sebesar 2,35 juta barel per hari akibat sabotase jalur pipa Kirkuk-Ceyhan yang dilakukan kelompok pemberontak di Irak serta GDP Amerika Serikat yang mengalami pertumbuhan sebesar 3,5% memberikan sinyal bahwa Amerika Serikat telah meninggalkan fase terburuk dari resesi.

Sedangkan hal-hal yang memperlemah harga minyak adalah peningkatan produksi minyak mentah OPEC terutama Nigeria, Angola dan Venezuela, akibat turunnya tingkat kepatuhan anggota OPEC untuk mengurangi produksi. Tingkat kepatuhan turun menjadi 62% dari sebelumnya sebesar 66% pada bulan Agustus 2009.

Selain itu, meningkatnya produksi minyak mentah Nigeria sehubungan meningkatnya produksi minyak Nigeria sehubungan dengan gencatan senjata pada akhir Oktober 2009 hingga waktu yang tidak ditentukan, antara pemerintah Nigeria dengan milisi Movement for the Emancipation of the Niger Delta (MEND) dan menurunnya tingkat pengoperasian kilang minyak dunia akibat rendahnya marjin kilang, rendahnya permintaan produk minyak serta dimulainya masa pemeliharaan berkala kilang minyak sebelum beralih memproduksi heating oil untuk persediaan musim dingin.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.