â€ÂPengumuman kebijakan penghematan
direncanakan akhir Mei dan direncanakan berjalan mulai 1 Juni,†kata Menteri
ESDM disela-sela kunjungan kerja ke Bali, Jumat (11/5).
Terkait dengan penghematan
tersebut, Wacik kembali menghimbau agar masyarakat yang memiliki kemampuan
untuk tidak lagi membeli BBM bersubsidi. BBM bersubsidi hanya diperuntukan bagi
masyarakat yang kurang mampu.
â€ÂRakyat yang sudah merasa
mampu, belilah BBM non subsidi. Yang punya 3 mobil, pakailah pertamax,â€Â
katanya.
Batalnya kenaikan harga BBM,
diakui Wacik menimbulkan permasalahan bagi keuangan negara. Namun meski BBM
tidak naik, lanjutnya, negara harus terus berjalan. Karena itu, ada 2 program
yang dibebankan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Menteri ESDM Jero Wacik
yaitu penghematan energi besar-besaran dan mencari tambahan penghasilan untuk
negara.
Penghematan energi
besar-besaran yang akan dilakukan, dilakukan dengan 5 cara yaitupertama, seluruh kendaraan operasional
Pemerintah dan BUMN harus menggunakan BBM non subsidi. Kedua, usaha perkebunan dan pertambangan
dilarang menggunakan BBM bersubsidi. Ketiga, mempercepat program konversi BBM ke
Bahan Bakar Gas (BBG), yang akan dimulai di Pulau Jawa. Keempat, melarang PLN membangun pembangkit
listrik baru berbasis BBM, dan menggantikan yang ada dengan non BBM. Terakhir,
kampanye dan gerakan hemat energi secara masif, dimulai dari gedung-gedung dan
rumah dinas pemerintah.
Sementara untuk meningkatkan penghasilan negara, upaya
yang dilakukan, antara lain menaikkan harga jual beli gas serta menerapkan
bea keluar ekspor mineral.
Jika seluruh program ini dapat terlaksana dengan baik,
kata Wacik, maka APBN akan dapat tertolong. Untuk itu, juga diperlukan iklim
politik yang kondusif.