Peresmian Jaringan Gas Bumi Untuk Rumah Tangga 2010 dan Penandatanganan MoU Alokasi Pasokan 2011

Bertempat di Lobby Kementerian ESDM, Sekjen Kementerian ESDM Waryono Karno mewakili Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh, meresmikan pemanfaatan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga tahun 2010 dan menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman alokasi pasokan gas bumi untuk rumah tangga tahun 2011, Rabu (6/4).

Sesditjen Migas Edi Purnomo dalam laporannya menjelaskan, jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga dibangun tahun 2010 di Kota Tarakan, Kota Bekasi, Kota Depok dan Kabupaten Sidoarjo. Untuk Kota Tarakan dibangun di Kelurahan Karang Balik dan Sebengkok, dengan jumlah sambungan rumah yang siap dialirkan gas mencapai 3.366 sambungan, Kota Bekasi dibangun di Perumnas Bojong Rawalumbu dengan jumlah Sambungan Rumah mencapai 1.800 sambungan, Kota Depok dibangun di Kelurahan Beji dan Beji Timur dengan jumlah Sambungan Rumah mencapai 4.000 sambungan. Sementara untuk Kabupaten Sidoarjo, dibangun di Desa Ngingas dan Desa Wedoro, dengan jumlah sambungan rumah mencapai 4.000 sambungan.

”Pasokan gas untuk Kota Tarakan berasal dari PT Medco E&P Indonesia. Kota Bekasi dan Kota Depok dari PT. Pertamina EP, sedangkan Kabupaten Sidoarjo dipasok oleh Lapindo Brantas, Inc,” paparnya. 

Peresmian pemanfaatan gas bumi untuk rumah tangga di Tarakan, Bekasi, Depok dan Sidoarjo, ditandai dengan penyerahan sertifikat pengelolaan jaringan distribusi gas bumi kepada Perusda Kota Tarakan (Tarakan), PT. Sinergi Patriot Bekasi (Bekasi), PT. Jabar Energi (Depok) dan PT Petrogas Jatim Utama (Sidoarjo) yang menjadi pemenang setelah melalui proses pelelangan umum. Aset jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga ini dimiliki oleh Pemerintah Pusat dan dikelola oleh badan usaha.

Sementara itu, untuk tahun anggaran tahun 2011 akan ditandatangani nota kesepahaman alokasi gas bumi jaringan distribusi untuk rumah tangga di Bontang  yang dipasok oleh Total E&P Indonesie, Sengkang yang dipasok oleh Energy Equity Epic (Sengkang) serta rusun Jabodetabek yang dipasok oleh PT. Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk.

Jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga tahun 2011 akan dibangun di Kota Bontang, Sengkang, Rusun Jabodetabek, Bekasi tahap II dan Sidoardjo tahap II, sebanyak  25.000 sambungan rumah. Untuk Kota Bontang, akan dibangun di Kelurahan Gunung Elai, Api-api sebanyak 4.000 sambungan rumah. Sementara untuk Kota Sengkang, dibangun di Kelurahan Lapongkoda, Siengkang, Madukeleng, Bulu Pabulu, Atakae dan Lempa sebanyak 4.000 sambungan rumah.

Sedangkan untuk Rusun Jabodetabek, akan dibangun di 24 rusun dengan jumlah sambungan rumah sebanyak 11.000. Di Kota Bekasi tahap II, dibangun di Perumnas Bojong Rawalumbu sebanyak 2.200 sambungan rumah dan Sidoardjo tahap II di Tambaksawah, Medaeng sebanyak 4.000 sambungan rumah.

Edi mengemukakan, pembangunan jaringan distribusi gas untuk rumah tangga merupakan salah satu program prioritas nasional yang bertujuan untuk diversifikasi energi, pengurangan subsidi, penyediaan energi bersih dan murah serta program komplementer konversi minyak tanah ke LPG untuk percepatan pengurangan penggunaan minyak bumi.

Pemerintah membangun jaringan infrastruktur jaringan gas bumi untuk rumah tangga karena badan usaha tidak tertarik membangun akibat minimnya keuntungan dalam pengelolaannya. Di masa mendatang, diharapkan badan usaha swasta dapat berperan serta dan mewujudkan menjadi kota gas.

Program pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga ini dibangun di kota-kota atau daerah yang dekat dengan sumber gas bumi dan memiliki jaringan transmisi gas bumi.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.