Percepatan Pembangunan Jargas, Butuh Dana dan Dukungan Pemda

Dirjen Migas Kementerian ESDM A. Edy Hermantoro usai peresmian jaringan gas bumi untuk rumah tangga di Rusun Marunda, Kamis (25/9), mengatakan, pembangunan pipa utama dan infrastruktur lainnya terkait pembangunan jaringan gas bumi, memerlukan dukungan dana yang tidak sedikit. Untuk dana ini, tentunya pemerintah harus meminta persetujuan DPR. Selain itu, diperlukan juga koordinasi dengan pemerintah daerah setempat karena menyangkut perizinan, amdal dan lain sebagainya.

“Kalau tanahnya digali untuk pasang pipa, kan bikin suasana nggak enak. Makanya harus bekerja sama dengan pemda,” kata Edy.

Faktor pendukung lainnya adalah teknis. Namun mengenai hal ini, bukan masalah karena Indonesia memiliki BUMN yang berpengalaman seperti PT PGN.

Besaran biaya untuk membangun pipa utama dan infrastruktur gas lainnya, lanjut Edy, tergantung pada besaran pipa yang digunakan serta karakter daerah yang bersangkutan. Di daerah yang memiliki kesulitan tinggi, biaya yang dibutuhkan juga lebih besar.

Pembangunan jargas telah dilakukan Kementerian ESDM cq Ditjen Migas sejak tahun 2009 dan hingga saat ini telah terpasang sekitar 73.000 SR yang tersebar di seluruh Indonesia. Khusus untuk rusun di Jabotabek, Kementerian ESDM cq Ditjen Migas mulai melakukan pembangunan sejak tahun 2011 dengan total 5.234 sambungan rumah (SR) yaitu  Rusun Tebet Berlian (120 SR), Tebet Harum (320 SR), Tzuchi (1.055 SR), Cinta Kasih (582 SR), Flamboyan (560 SR), TNI AL (95 SR), Marunda (700 SR), Sukapura (100 SR), Tipar Cakung (1.000 SR), Manis Jaya (382 SR) dan Menteng Sari (320 SR). Total investasi untuk 11 rusun ini sebesar Rp 41,2 miliar. (TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.