Penyelesaian Masalah Migas Pengaruhi Pengembangan Pembiayaan


Demikian disampaikan Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman D. Hadad pada seminar tentang prospek dan peluang pembiayaan usaha penunjang migas, Kamis (9/8) pagi.

 

Beberapa permasalahan yang dihadapi industri migas, papar Muliaman, antara lain belum banyaknya profil individu pengusaha di usaha penunjang migas yang dikenal baik oleh perbankan. Ketersediaan buku yang mampu memberikan informasi mengenai hal ini, akan sangat membantu perbankan sebagai panduan dalam menganalisa kredibilitas calon debiturnya.

 

Sementara dari sisi perbankan, peningkatan kualitas penerapan risk manajement akan sangat membantu perbankan dalam menentukan jenis kegiatan, jenis dan jumlah pembiayaan serta jangka waktu kredit yang dapat ditawarkan.

 

“Juga yang lebih penting, pembiayaan itu ditawarkan dengan pricing yang lebih sesuai dengan profil resiko usaha tersebut serta kompetitif terhadap penawaran pembiayaan dan sumber-sumber lain, terutama dari perbankan di luar negeri,” ujar Muliaman.

 

Semua hal itu, menurut Muliaman, perlu dijamin dengan arah kebijakan pemerintah yang semakin jelas, terutama di tataran pelaksanaan. Ini penting agar kebutuhan-kebutuhan perbankan mulai saat menganalisis kelayakan pembiayaan sampai dengan mengamankan dan meminimalisir resiko saat kredit telah dikucurkan, dapat terakomodasi dengan baik.

 

Berdasarkan data BI, jumlah kredit untuk sektor migas menunjukkan perkembangan positif. Dibandingkan posisi Januari 2004, kredit sub sektor migas pada Juni 2007 tumbuh 516,5% dengan tingkat NPL yang semakin kecil. Sejak Desember 2006 sampai Juni 2007, tingkat NPL sub sektor migas turun dari 9,4% menjadi 4,4%. (Copyright by Ditjen Migas)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.