Penurunan Produksi Dunia Pengaruhi Harga Minyak


Menurunnya stok minyak mentah komersial dan gasoline AS serta meningkatnya tingkat pengolahan minyak kilang di AS setelah pemeliharaan berkala dan perbaikan gangguan teknis dan terbatasnya suplai minyak mentah dari Laut Utara akibat dilakukannya pemeliharaan berkala lapangan, diperkirakan juga akan memicu kenaikan harga minyak dunia.

 

Faktor lainnya adalah masalah geopolitik di Iran dan Nigeria serta terhentinya pengoperasian PLTN Kashiwazaki-Kariwa milik TEPCO di Jepang.

 

Sedangkan faktor yang dapat memperlemah harga minyak periode Agustus, antara lain berkurangnya kekhawatiran pasar mengenai terbatasnya suplai gasoline AS dalam musim panas setelah kembali beroperasinya kilang minyak dan OPEC meningkatkan produksi minyak mentah sebagai upaya menahan peningkatan harga minyak di pasar internasional serta musim panas yang tidak begitu panas (mild summer).

 

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, harga minyak mentah Indonesia diperkirakan berkisar antara US$ 73-77 per barel. Harga rata-rata WTI (Nymex) antara US$71-75 per barel dan Brent (IPE) berkisar antara US$ 73-75 per barel. (Copyright by Ditjen Migas)
Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.