Faktor lain yang juga dapat
memperkuat harga minyak adalah ketegangan politik antara Iran dan negara-negara
Barat terkait dengan program nuklir Iran yang diprotes oleh negara-negara Barat
yang berpotensi menyebabkan pemerintah Iran menghentikan suplai minyak mentah
mereka serta Bank Federal AS tetap mempertahankan suku bunga yang rendah yaitu
mendekati nol persen dan mendukung pemberian kredit dalam jumlah besar kepada
investor yang berpotensi melemahkan nilai tukar dolar AS sehingga investor
mengalihkan investasi mereka pada komoditas seperti minyak mentah.
Selain itu, belahan bumi
bagian utara terutama wilayah timur laut AS, diperkirakan akan mengalami musim
dingin yang lama dan terdingin dalam satu dekade.
Sedangkan faktor-faktor yang
diperkirakan dapat melemahkan harga minyak dunia adalah masih rendahnya
konsumsi middle distillate dengan 40
juta barel masih tersimpan dalam tanker di laut lepas Eropa, menyebabkan
terjadinya penumpukan stok diesel, heating
oil dan bahan bakar jet sehingga makin menekan marjin kilang dan berpotensi
semakin mengurangi permintaan akan minyak mentah.
Masih berlanjutnya aksi profit taking yang dilakukan oleh
investor di saat harga minyak meningkat menyebabkan ketidakstabilan harga
komoditas minyak mentah.