Faktor lain yang dapat memperkuat harga minyak
internasional adalah gejolak geopolitik yang terjadi antara Iran dan Irak serta
sabotase pada jalur pipa Irak, menimbulkan kekhawatiran pasar akan terhambatnya
suplai minyak dari negara-negara Timur Tengah dan ancaman gerilyawan MEND akan
kembali menyerang fasilitas minyak di Nigeria.
Wilayah Northeast AS (pasar heating oil terbesar di dunia) yang dilanda musim dingin yang sangat
dingin, berpotensi meningkatkan permintaan akan produk minyak terutama heating oil.
Sementara faktor yang dapat memperlemah harga minyak
mentah internasional adalah meningkatnya produksi minyak mentah Non OPEC,
terutama Rusia yang mencapai 10,07 juta barel per hari dalam dua bulan terakhir
akibat meningkatnya produksi di lapangan Vankor milik Rosneft di Siberia Utara
dan Centre for Global Energy Studies
(CGES) memperkirakan suplai minyak mentah OPEC pada tahun 2010 mengalami
peningkatan sebesar 0,4 juta barel per hari dibandingkan tahun 2009.
Selain itu, tingkat pengoperasian kilang minyak di AS,
Eropa dan Jepang yang hanya mencapai 80% dari kapasitas sehubungan dengan
rendahnya marjin kilang, tingginya produk minyak dan lemahnya permintaan serta
masih tingginya stok minyak mentah yang disimpan di lepas pantai.