Pengurangan Subsidi BBM: Mudah Diucap, Sulit Dilakukan

Menurut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, kondisi ini disebabkan oleh banyaknya faktor politis dan sosial yang tidak dapat dengan mudah dikesampingkan.

"Dinamika politik begitu tinggi di alam demokrasi seperti ini. Persepsi ini bisa berubah atau diubah.Tidak gampang kita bicara subsidi BBM," katanya di Jakarta, kemarin.

Purnomo mencontohkan, rencana perubahan premium oktan 88 menjadi 90 untuk menekan subsidi BBM, telah memancing berbagai reaksi masyarakat. Padahal, hal ini belum tentu akan dilakukan karena pemerintah masih melihat perkembangan lebih lanjut, terutama berkaitan dengan harga minyak dunia.

Demikian pula halnya dengan program pengalihan minyak tanah ke elpiji yang sempat mengalami hambatan operasional. Namun setelah dilakukan perbaikan di sana-sini, program ini berjalan cukup sukses di sejumlah daerah.

Lebih lanjut Purnomo mengungkapkan, secara konseptual banyak kebijakan pemerintah yang bagus untuk dilakukan. Namun hambatan operasional di lapangan, membuat kebijakan tersebut tidak dapat dilaksanakan.

Untuk itulah, ia meminta agar stakeholder dapat memberikan masukan terutama berkaitan dengan kegiatan operasional, agar tujuan untuk menggiatkan sektor migas dapat tercapai.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.