Pengguna LGV, Bisa Juga Pakai Pertamax

”Ini bisa di-switch. Jadi kalau LGV nggak ada, bisa pakai pertamax,” kata Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita h. Legowo usai rapat dengan Panja DPR, kemarin.

Untuk kawasan Jabodetabek, lanjut Evita, telah tersedia cukup banyak SPBU yang menyediakan LGV. Sedangkan untuk daerah lain, diakuinya belum terlalu banyak.

”Ini pilihan saja dari pemerintah bagi pemilik kendaraan yang nantinya tidak boleh menggunakan BBM subsidi, bisa menggunakan LGV yang harganya Rp 3.600 per lsp. Lebih murah dari BBM subsidi,” lanjutnya.

Mengenai harga converter kit LGV yang mencapai Rp 10 juta, menurut Evita, telah dilakukan perhitungan oleh PT Pertamina. Dari perhitungan tersebut, pengeluaran converter kit akan impas setelah 1,5 tahun.

”Itu ada hitung-hitungannya kok. Setelah 1,5 tahun, kan untung karena harga lGV lebih murah dari BBM subsidi,” tambah Evita.

LGV atau yang dikenal dengan nama dagang Vi-Gas, merupakan hahan bakar gas yang  diformulasikan untuk kendaraan bermotor yang menggunakan spark ignition engine terdiri dari campuran propane (C3) dan butane (C4). beberapa keunggulan lainnya, Vi-Gas ramah terhadap lingkungan, menghasilkan pembakaran yang bersih, memiliki Oktan Number lebih dari (sama dengan) 98, memperpanjang umur mesin dan pelumas, suara mesin lebih halus dan bebas knocking, bebas sulfur dan timball serta tekanan didalam tangkinya lebih rendah 8-12 bar.

Bahan bakar ini sudah banyak digunakan oleh kendaraan umum seperti taksi dan angkutan kota. Sekali mengisi, LGV dapat digunakan untuk jarak tempuh sekitar 40 km. LGV relatif lebih aman dibanding BBG biasa atau CNG (Compressed Natural Gas) karena tekanannya lebih rendah. Tabungnya juga lebih kecil dibanding CNG.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.