Pengguna Kendaraan Dinas dan Taksi Rasakan Manfaat Gunakan Gas

Demikian hasil survei Prof. Dr. Ir. Iman Sudirman, Guru Besar Institut Teknologi Bandung yang dipaparkan dalam acara FGD mengenai diversifikasi bahan bakar gas untuk transportasi di Balai Kartini, Kamis (13/12).

Iman memaparkan, survei dilakukan terhadap pengendara kendaraan dinas, taksi dan angkutan umum di Jakarta dan Palembang yang memperoleh konverter kit gratis dari pemerintah sebagai pilot project. Untuk pengendara kendaraan dinas, 100% masih menggunakan bahan bakar gas dan memanfaatkan konverter kit yang dibagikan. Tabung dan konverter kit juga masih dalam keadaan baik dan 88% pengendara tidak memiliki keluhan tentang penurunan kinerja mesin karena menggunakan bahan bakar gas.

Untuk taksi, 87% pengendara memiliki persepsi yang baik mengenai penggunaan bahan bakar gas dan 75% cukup paham dengan maksud dan tujuan penggunaannya serta merasakan manfaatnya. Namun, sebanyak 64% pengendara menyatakan tidak nyaman dengan desain tabung dan konverter kit karena mengurangi luas bagasi dan menimbulkan kekhawatiran pada penumpang.

Pengendara mobil dinas dan taksi mengeluhkan sulitnya melakukan isi ulang karena jumlah dan letak SPBG yang terbatas dan jauh. Mereka juga mengaku jarang melakukan perawatan ke bengkel khusus bahan bakar gas karena lokasinya yang jauh dan terbatas serta bengkel hanya menyediakan perawatan konverter kit dan tabung atau tidak praktis.

Sebaliknya, pengendara angkutan umum memiliki persepsi yang buruk terhadap penggunaan bahan bakar gas dan beberapa telah melepas tabung dan konverter kit dari kendaraannya. Meski demikian, sebanyak 75% menyatakan memahami alasan penggunaan bahan bakar gas dan merasakan manfaat serta tidak memiliki kekhawatiran terhadap keamanan tabung dan konverter kit.

Para pengendara angkutan umum juga mengaku kesulitan melakukan isi ulang karena SPBG terbatas dan lokasinya jauh dari trayek. Kesulitan inilah yang menjadi alasan utama mereka berhenti menggunakan bahan bakar gas.

Agar program ini dapat berjalan lancar, Iman memberikan sejumlah masukan, antara lain dilakukan pembangunan infrastruktur yang memadai dan jaminan pasokan gas untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan para pengguna bahan bakar gas.

”Kemudahan melakukan pengisian ulang merupakan salah satu kunci penting untuk menarik minat pengguna kendaraan bermotor agar terus mendukung dan mensukseskan program konversi BBM ke bahan bakar gas,” tambahnya.

Iman juga menyarankan agar dilakukan pengkajian ulang terkait struktur harga bahan bakar gas dan BBM karena keuntungan dari perbedaan perbedaan harga yang siginifikan antara bahan bakar gas dan BBM hanya dirasakan oleh pengguna yang wajib menggunakan kendaraannya dengan bensin non subsidi, seperti mobil dinas.

Masukan lainnya, perlunya dilakukan sosialisasi untuk menekankan pentingnya melakukan perawatan di bengkel khusu bahan bakar gas secara teratur agar kinerja mesin terus terjaga. Juga, mengadakan bengkel keliling dan menempatkan teknisi khusus bahan bakar gas di bengkel yang biasa didatangi pelanggan atau mengembangkan bisnis bengkel khusus BBG sehingga dapat menyediakan jasa perawatan lain yang diperlukan.

 

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.