Sebelumnya untuk Jabodetabek, pelarangan penggunaan BBM
bersubsidi untuk kendaraan dinas, BUMN dan BUMD, telah dilakukan sejak 1 Juni
2012.
Dirut PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan dalam siaran persnya mengemukakan, hingga Juni
2012, jumlah SPBU Pertamina yang beroperasi di Jawa-Bali berjumlah 3.083 unit.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.107 unit SPBU telah dapat melayani pembelian
Pertamax, 697 unit SPBU berpotensi untuk dilakukan pengalihan fungsi tangki pendam
dari premium ke pertamax dan 279 unit SPBU memerlukan investasi baru.
Mengenai pengalihan fungsi tangki pendam, lanjut Karen,
tidak memerlukan waktu lama. Kecuali yang memerlukan investasi baru.
Karen memaparkan, sebagai dampak dari kebijakan
pengendalian penggunaan BBM bersubsidi, konsumsi pertamax naik sekitar 16% pada
periode Juni 2012 dibandingkan dengan Mei 2012. Konsumsi pertamax diperkirakan
akan terus meningkat, seiring dengan penerapan kebijakan tersebut. Apalagi, tren harga minyak yang stabil dan
cenderung turun.
Sebelumnya, Ketua Tim Nasional Pengendalian Penggunaan BBM
Subsidi, Hadi Poernomo, mengemukakan, sosialisasi kebijakan pengendalian
penggunaan BBM bersubsidi ke Pemda,
BUMN, BUMD, termasuk SPBU yang akan
melaksanakan pendistribusian BBM subsidi, telah selesai dilakukan.
Sosialisasi untuk Jawa dan Bali dilakukan di 6
Selain sosialisasi yang dilakukan tim tersebut, Badiklat
ESDM juga menyelenggarakan training of
trainer bagi pegawai-pegawai yang nantinya bertugas melakukan sosialisasi
penghematan BBM, listrik dan air di instansinya. Termasuk juga di SPBU.
Untuk Jawa-Bali, Pemerintah telah menyediakan sekitar
100.000 stiker penggunaan BBM non subsidi.