Hal itu dikemukakan Menteri ESDM Jero Wacik kepada pers
usai acara Buka Bersama Sektor ESDM, akhir pekan lalu.
Meski kebijakan pengendalian penggunaan BBM bersubsidi
telah mampu menekan jumlah konsumsi BBM subsidi, namun Wacik memperkirakan
kebutuhan BBM bersubsidi untuk tahun ini melampaui kuota yang telah ditetapkan
yaitu sebesar 40 juta KL.
“Sampai dengan Juni, (konsumsi BBM subsidi) dihitung sudah
21,7 juta KL. Mestinya kalau total 40 juta KL, (konsumsi) setengah tahun
sekitar 20 juta KL atau bahkan kurang karena berdasarkan pengalaman kita,
semester kedua menghabiskan (BBM) lebih banyak dari pada semester satu karena
ada Tahun Baru dan Lebaran,†tuturnya.
Pemerintah memperkirakan kebutuhan BBM bersubsidi hingga akhir
tahun ini sekitar 43-44 juta KL. Untuk itulah, Pemerintah akan mengajukan
tambahan kuota BBM bersubsidi sekitar bulan Oktober mendatang.