Pengembangan LGV Diharap Dapat Dilakukan Tahun Ini


”Saya inginnya tahun ini. Mungkin terlalu ambisius ya,” kata Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo di Kementerian ESDM akhir pekan lalu.

Evita menuturkan, pihaknya sedang melakukan kajian singkat untuk pengembangan LGV. Diharapkan dalam waktu dekat, hasil kajian tersebut dapat disampaikan ke pemerintah dan DPR untuk dibahas lebih lanjut.

Sebagaimana diketahui, pemerintah berencana mengembangkan bahan bakar gas (BBG) dan LGV sebagai bahan bakar lain untuk menekan subsidi BBM. Namun untuk BBG, menurut Evita, pengembangannya masih memerlukan infrastruktur seperti SPBG. Sementara pengembangan LGV, lebih mungkin dilakukan. Meski demikian, masih ada 2 hal yang menjadi concern pemerintah yaitu harga keekonomian LGV yang lebih tinggi dari BBM subsidi yang saat ini ditetapkan sebesar Rp 4.500 per liter dan diperlukannya converter kit yang harganya mencapai Rp 10 juta per unit.

”Harapan saya converter kit bisa (disediakan pemerintah). Tapi  ini tergantung apa bisa disetujui oleh Pemerintah dan DPR,” katanya.

LGV atau yang dikenal dengan nama dagang Vi-Gas, merupakan bahan bakar gas yang  diformulasikan untuk kendaraan bermotor yang menggunakan spark ignition engine terdiri dari campuran propane (C3) dan butane (C4). Beberapa keunggulan lainnya, Vi-Gas ramah terhadap lingkungan, menghasilkan pembakaran yang bersih, memiliki oktan number lebih dari (sama dengan) 98, memperpanjang umur mesin dan pelumas, suara mesin lebih halus dan bebas knocking, bebas sulfur dan timbal serta tekanan didalam tangkinya lebih rendah 8-12 bar.

Bahan bakar ini sudah banyak digunakan oleh kendaraan umum seperti taksi dan angkutan kota. Sekali mengisi, LGV  dapat digunakan untuk jarak tempuh sekitar 40 km. LGV relatif lebih aman dibanding BBG biasa atau CNG (Compressed Natural Gas) karena tekanannya lebih rendah. Tabungnya juga lebih kecil dibanding CNG.

Penggunaan LGV  juga  dapat di-switch dengan menggunakan pertamax. Ini akan mempermudah pemilik kendaraan mengisi bahan bakar  bila berada di daerah yang belum menyediakan LGV.  

Untuk kawasan Jabodetabek, telah tersedia cukup banyak SPBU yang menyediakan LGV. Sedangkan untuk daerah lain, belum terlalu banyak.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.