Pengelolaan SPBG APBN Diusulkan Berbentuk PMP

“Opsi PMP dipilih mengingat hasil perbandingan mekanisme dari 3 opsi yaitu kerja sama swasta pemerintah (KSP), PMP dan sewa, sistem PMP memberikan nilai positif yang lebih,” kata Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo ketika menutup rapat mengenai pengelolaan SPBG di Gedung Migas, kemarin siang.

Hadir dalam rapat tersebut, wakil dari Sekjen, Irjen dan Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Ditjen Kekayaan Negara Kementerian Keuangan serta BPKP.

Sementara untuk pembangunan SPBG yang akan dibiayai APBN di wilayah lain setelah Palembang, perlu memperhatikan rekomendasi hasil kajian yang dilakukan oleh Direktorat Teknik dan Lingkungan Migas Kementerian ESDM.

Nilai positif sistem pengelolaan PMP, antara lain infrastruktur dapat memberikan tambahan income kepada negara melalui dividen, peningkatan peran BUMN, permasalahan pengadaan lahan lebih mudah, infrastruktur dapat langsung dimanfaarkan dan beban pemeliharaan tidak lagi menjadi beban negara.

Sebagaimana diketahui, tahun ini pemerintah membangun 4 SPBG CNG di Palembang dan akan membagikan sekitar 200 converter kit untuk transportasi umum.

Untuk tahun 2012, pemerintah berencana akan membangun SPNG CNG di Surabaya dan Jabodetabek. Sedangkan pada 2013, SPBG CNG akan dibangun di Medan. Sementara SPBG LPG akan dibangun di Bali dan Balikpapan. Terakhir pada tahun 2014, SPBG CNG akan dibangun di Cilegon dan Sengkang.

Pembangunan SPBG ini merupakan tindak lanjut Permen ESDM  No. 19 Tahun 2010 Tentang Pemanfaatan Gas Bumi untuk Bahan Bakar Gas Yang Digunakan Untuk Transportasi.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.