Pembuatan film dokumenter yang
berdurasi 1 jam 10 menit tersebut, menurut Dr. Mujitoyang mewakili pengurus museum, bertujuan
untuk memperkenalkan sejarah dan perkembangan industri minyak dan gas bumi kepada
masyarakat luas, antara lain pelajar dan mahasiswa, instansi pemerintah, KKKS
dan badan usaha kegiatan hilir migas.
â€ÂHingga saat ini, kami telah menggandakan
film tersebut sebanyak 800 keping dan akan dibagikan secara gratis,†katanya.
Untuk tahap awal, film akan
dibagikan ke sekolah-sekolah di daerah Jakarta dan sekitarnya. Selanjutnya,
film akan diperbanyak dan dibagikan untuk instansi pemerintah, KKKS dan swasta.
Pembuatan film dokumenter ini
juga diharapkan dapat menjawab pertanyaan para pengunjung mengenai industri
migas di Indonesia dan menarik orang untuk datang berkunjung ke museum yang
berlokasi di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) tersebut.
Atas pembuatan film tersebut,
Evita menyambut baik dan mendukung pengembangan museum migas itu, antara lain
dengan membantu penggandaan buku, film dokumenter, mendistribusikannya ke
instansi terkait.
Dalam pertemuan itu, BPMIGAS
juga menyanggupi akan memberikan model-model alat kegiatan usaha hulu migas
untuk disimpan di museum.
Menurut rencana, film
dokumenter ini juga akan di-launching
dan diserahkan secara resmi kepada pemerintah pada acara Penutupan IPA di JHCC
pada 20 Mei 2011 mendatang.
Museum Migas Gawitra
diresmikan Presiden Soeharto pada 20 April 1989. Pengelolaan museum dilakukan
oleh Ditjen Migas terhitung tanggal 1 Januari 2004.