Pengaturan BBM Subsidi Paling Cepat Usai Lebaran


Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo disela-sela The 4th Indonesia-Korea Energy Forum di Hotel JW Marriot, Kamis (30/6), mengemukakan, mengenai pelaksanaan pengaturan BBM bersubsidi, dirinya tergantung pada hasil rapat sidang kabinet. Meski demikian, pihaknya tetap akan menyiapkannya.

 

”Kalau saya sih, tergantung nanti hasilnya di sidang kabinet seperti apa. Tapi kami akan menyiapkannya. Mungkin rencana April yang kita geser sesudah Lebaran. Itu kemungkinan, paling cepat,” katanya.

 

Evita mengemukakan, pemerintah sempat mendiskusikan sejumlah opsi pengaturan BBM bersubsidi. Untuk opsi menaikkan harga, sudah dipastikan tidak akan dilakukan.

 

”Kita akan atur aja. Ngatur itu kan bisa macam-macam, seperti pakai RFID. Yang terang, kami belum putuskan (opsi), tapi akan ada pengaturan,” tambah Evita.

 

Sebagaimana diketahui, Kementerian Keuangan meminta agar kebijakan pengaturan BBM bersubsidi dilakukan tahun ini. Kebijakan tersebut diperlukan untuk menekan angka defisit anggaran.

 

Menurut Wakil menkeu Anny Ratnawati, jika pengaturan BBM bersubsidi tidak dilakukan tahun ini, defisit anggaran bisa melampaui 2,1%. Perhitungan defisit didasarkan pada harga rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP) yang telah melampaui asumsi pemerintah serta penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Perhitungan juga sudah mengakomodasi implikasi dari kenaikan subsidi listrik dan BBM.

 

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.