Pencapaian ini melebihi
target penghematan pada 2010 yang sebesar US$ 75 juta, kata Kepala Badan
Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS), R. Priyono saat
membuka rapat kerja Forum Konsultasi Pengadaan Barang dan Jasa Sektor Hulu Migas,
di Batam, Rabu (9/2).
Priyono menjelaskan, kinerja
tahun 2010 jauh melebihi penghematan pada 2009 yang sebesar US$ 61,93 juta
dengan rincian pengadaan bersama sebesar US$ 35,42 juta dan pemberdayaan
material sebesar US$ 26,51 juta. Oleh karena itu, kata dia, BPMIGAS tidak ragu
untuk menaikkan target penghematan tahun 2011 menjadi US$ 105 juta. Rinciannya,
US$ 75 juta untuk penghematan pengadaan bersama, dan US$ 30 juta untuk transfer
material.
Kami optimis target tersebut bisa dilewati, ujar Priyono.
Pengadaan bersama dan transfer material antar kontraktor yang telah berjalan,
antara lain, penggunaan gudang dan fasilitas, transportasi laut dan udara,
operasi bersama penyelidikan survei seismik, serta kontrak bersama penggunaan
rig untuk pemboran maupun work over.
Saat ini, telah eksis enam forum pengadaan barang dan jasa di seluruh wilayah
Indonesia, yakni Kalimantan Timur, Jawa Timur, Sumatera Tengah, Sumatera
Selatan, Natuna, dan Offshore North West Java (ONWJ). Dalam waktu dekat akan
dibentuk forum serupa untuk wilayah Papua dan Maluku.
Deputi Umum BPMIGAS Rizal Asir menambahkan, forum pengadaan barang dan jasa,
tidak hanya bermanfaat dalam menghemat waktu dan biaya. Forum terbukti ampuh
menumbuh kembangkan pengusaha daerah untuk lebih berpartisipasi pada kegiatan
usaha hulu migas. Kerjasama antara kontraktor KKS, penyedia barang dan jasa,
serta perbankan nasional pun meningkat, katanya.
Komponen Dalam Negeri Meningkat
Tidak hanya penghematan pengadaan, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) pun
menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan data BPMIGAS, untuk
tahun 2010 total nilai pengadaan barang dan jasa di seluruh kontraktor KKS
mencapai US$ 10,79 miliar dengan TKDN sebesar 63,4 persen. Nilai TKDN barang
sekitar US$ 1,92 miliar atau 50,5 persen, sedangkan nilai TKDN jasa senilai US$
4,92 miliar atau mencapai 70,5 persen.
Angka ini meningkat dari US$ 8,98 Milyar pada 2009 dengan TKDN hanya 49
persen, ujar Rizal.
Pertumbuhan nilai transaksi pembayaran pengadaan barang dan jasa melalui bank
umum nasional juga cukup menggembirakan. Pada tahun 2009, tercatat transaksi
sebesar US$ 3,97 miliar. Tahun lalu, nilai transaksinya naik US$ 4,6 miliar.
Total transaksi di perbankan nasional sajak April 2009 hingga Desember 2010
mencapai US$ 8,596 miliar.
Menurut Rizal, kedua kebijakan ini merupakan langkah konkret BPMIGAS untuk
mendukung dan menumbuhkembangkan kemampuan nasional agar lebih mampu bersaing. Tidak hanya di tingkat nasional,
tapi juga international, katanya.