Demikian
dikemukakan Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh pada acara paparan Kinerja Sektor
ESDM Tahun 2009 dan Program Kerja Sektor ESDM Tahun 2010-2014, di Lobby
Departemen ESDM, Kamis (31/12).
Dana bagi
hasil sektor ESDM tahun 2009 tercatat Rp 30,4 triliun, turun jika dibandingkan
tahun 2008 yang mencapai Rp 40,5 triliun. Penurunan dana bagi hasil ini
terutama pada subsektor migas. Total dana bagi hasil migas 2009 mencapai Rp
22,2 triliun, jauh di bawah tahun sebelumnya yang mencapai Rp 34,2 triliun.
Selengkapnya dana bagi hasil 2009 adalah pertambangan umum Rp 8,2 triliun, gas
bumi Rp 9,8 triliun dan minyak bumi Rp 12,4 triliun.
Sementara
itu mengenai community development/corporate social responbility sektor ESDM,
untuk 2009 diperkirakan sebesar Rp 1,311 triliun, terdiri dari Comdev/CSR
perusahaan pertambangan umum Rp 1,002 triliun, perusahaan migas Rp 215,5 miliar dan perusahaan listrik Rp 94 miliar. Angka ini juga turun jika dibandingkan tahun
2008 yang mencapai Rp 2,102 triliun, terdiri dari perusahaan pertambangan umum
Rp 1,128 triliun, perusahaan migas Rp 884,5 miliar dan perusahaan listrik Rp
90,1 miliar.
Penurunan
tajam Comdev/CSR yang terjadi di subsektor migas karena sejak tahun 2009
Comdev/CSR termasuk dalam negative list Cost Recovery atau Permen ESDM No 22
tahun 2008.
Investasi
sektor ESDM 2009 mencapai US$ 19.297,8 juta. Terdiri dari investasi subsektor
minerba dan panas bumi mencapai US$ 1.812,3 juta, ketenagalistrikan sebesar US$
5.300,7 juta dan migas mencapai US$ 12.184,8 juta.
Subsidi
energi 2009 mencapai Rp 93,08 triliun, terdiri dari subsidi BBM, BBN dan LPG
sebesar Rp 45,53 triliun dan subsidi listrik Rp 47,55 triliun. Angka ini jauh
di bawah tahun sebelumnya yang mencapai Rp 221,12 triliun.
Total
produksi energi fosil tahun ini tercatat 5.290 ribu BOEPD, di atas 2008 yang
mencapai 5.026 ribu BOEPD. Produksi minyak bumi tahun 2009 mencapai 949 ribu
BOPD, gas bumi 1.420 ribu BOEPD (7.951 MMSCFD) dan batu bara 2.921 ribu BOEPD
(254 juta ton).