Demikian dijelaskan Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR, Rabu (19/1).
Dibandingkan dengan target pendapatan nasional 2011 sebesar Rp 1.104,9 triliun, maka target penerimaan sektor ESDM 2011 mencapai 24,72%.
Target penerimaan sektor ESDM tahun ini, sedikit lebih kecil dibandingkan target penerimaan tahun 2010 sebesar Rp 276,849 triliun. Target yang ditetapkan tahun 2010 itu, papar Darwin, realisasinya mencapai 104% atau dapat terlampaui. Perinciannya, penerimaan migas 2010 sebesar Rp 220,987 triliun atau 103% dibanding target Rp 215,020 triliun. Penerimaan mineral dan batu bara Rp 66,824 triliun atau 109% dari target Rp 61,200 triliun. Penerimaan panas bumi Rp 516 miliar atau 211% dari target Rp 244,42 triliun dan penerimaan lain-lain Rp 711,99 miliar atau 113% dari target Rp 629,59 triliun.
Sementara mengenai investasi sektor ESDM tahun 2010, mencapai US$ 21.942 juta atau 89% dari taget US$ 24.638 juta. Investasi 2010 tersebut terdiri dari investasi migas sebesar US$ 13.508 juta, ketenagalistrikan US$ 4.968 juta dan mineral batu bara sebesar US$ 3.186,6 juta serta panas bumi US$ 280 juta.
Produksi minyak 2010 mencapai 945.000 barel per hari atau 98% dari target 965.000 barel per hari, produksi gas 8.900 MMSCFD atau 106% dibanding target 8.415 MMSCFD dan batu bara 275 juta ton atau 102% dari target 270 juta ton.
Rapat kerja Komisi VII DPR dengan Menteri ESDM dipimpin Tengku Riefky Harsya dan dihadiri pejabat eselon I di lingkungan Kementerian ESDM.