Pemerintah Terus Tingkatkan Kapasitas Pasokan Energi

Sampai saat ini, menurut Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo, dalam acara The 12th Indonesia-Japan Energy Roundtable (IJERT) di Tokyo, Jepang, Senin (17/10), migas masih menjadi sumber energi utama di Indonesia yang secara langsung mendukung perekonomian nasional.

“Sektor ini menyumbang 25-30% dari pendapatan negara. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia berkomitmen mengembangkan industri migas yang melibatkan investor potensial,” kata Darwin.

Mengingat terus menurunnya cadangan minyak, Pemerintah Indonesia melakukan diversifikasi dengan mengembangkan gas bumi yang cadangannya berlimpah. Langkah yang telah ditempuh, antara lain dengan melakukan konversi minyak tanah ke LPG. Selain itu, Pemerintah juga mengembangkan gas uncoventional seperti gas metana batubara (CBM) dan shale gas.

”Berdasarkan identifikasi, ada tujuh cekungan shale gas di Indonesia,” paparnya.

Khusus mengenai CBM, lanjut Darwin, Pemerintah bertekad memproduksi LNG dari CBM pada tahun 2014 dan akan dipergunakan untuk memenuhi permintaan domestik. Dengan adanya terminal penerima, LNG tersebut akan dibawa ke daerah-daerah di Indonesia.

Dalam The 12th Indonesia-Japan Energy Roundtable (IJERT), Delegasi RI dipimpin Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo. Sedangkan Delegasi Jepang dipimpin oleh Hiroshi Asahi, Director General ANRE Minstry of Economy, Trade and Industry of Japan.

The 12th Indonesia-Japan Energy Roundtable (IJERT) dibagi dalam 4 sesi diskusi yaitu mutual cooperation for sustainable development of oil and  natural gas sector, cooperation on power sector and renewable energy, cooperation on mineral and new coal value chain dan energy research, capacity building and geology.

Kerja sama bilateral di bidang energi antara Indonesia dan Jepang yang tergabung dalam IJERT telah dimulai sejak tahun 2000. Melalui IJERT, diharapkan dapat menjembatani kepentingan kedua negara di bidang ESDM, ketenagalistrikan, pengembangan jaringan infrastruktur jaringan distribusi gas serta penelitian dan pengembangan.

Beberapa hasil kerja sama dari pertemuan Indonesia dan Jepang sebelumnya adalah Sumatera SNG Project, Carbon Capture Storage (CCS) dan pengembangan infrastruktur migas nasional, termasuk di dalamnya pembangunan mini LNG plants.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.