â€ÂSemua opsi kita buka dan
nanti pada saatnya (jika sudah ada keputusan), tentu kita akan sosialisasi
kepada rakyat agar tenang. Ini semua demi kepentingan rakyat karena kalau
subsidinya dibiarkan begitu, Rp 250 triliun lenyap untuk subsidi dan yang
mendapatkannya (adalah) orang-orang yang tidak berhak,†kata Menteri ESDM Jero
Wacik dalam acara paparan 100 hari kerjanya di Kementerian ESDM, kemarin petang.
Dia memaparkan, sesuai dengan UU APBN tahun 2012,
Pemerintah memiliki 2 opsi untuk kendaraan roda empat pelat hitam yaitu
menggunakan Pertamax atau beralih menggunakan bahan bakar gas. Berdasarkan opsi
tersebut, Pemerintah mempersiapkan pelaksanaan pembatasan penggunaan BBM
bersubsidi.
Dalam perjalanannya, terjadi
dinamika di masyarakat yang lebih memilih agar harga BBM dinaikkan. Berdasarkan
jajak pendapat yang dilakukan Harian
Kompas terhadap pemilik kendaraan roda empat pelat hitam, 15% setuju dengan
pola pembatasan BBM bersubsidi. Responden yang menyetujui beralih ke Pertamax
sebesar 14%, beralih ke bahan bakar gas 8,8%. Sementara yang menyetujui harga
BBM dinaikkan mencapai 51,3%.
â€ÂMungkin mereka pikir, (lebih
baik harga BBM dinaikkan) daripada pakai gas yang harus memakai converter kit. Jadi sudah mulai ada
suara itu,†katanya.
Selain itu, dalam Rapat
Pendapat yang dilakukan Komisi VII DPR dengan stakeholder terkait rencana pembatasan penggunaan BBM bersubsidi
ini, opsi menaikkan harga BBM bersubsidi juga bermunculan.
â€ÂTetapi kembali, ini proses.
Kami mencoba mencari jalan terbaik. Biarkan ini berkembang. Jangan khawatir kami akan terburu-buru mengambil keputusan,†tambah
Wacik.