Pemerintah Siapkan Dana Rp 2,1 Triliun Untuk Infrastruktur Gas

Demikian dikemukakan Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo di Gedung DPR, Rabu (28/3) petang.

Sementara untuk kebijakan diversifikasi BBM ke bahan bakar gas, disiapkan dana sebesar Rp 964 miliar yang akan digunakan untuk pengadaan 14.000 converter kit CNG dan 10.000 converter kit LGV, servis dan bengkel.

Dana tersebut juga akan digunakan untuk pengawasan diversifikasi BBM ke gas yaitu sebesar Rp 300 miliar yang akan dilaksanakan oleh BPH Migas. Disediakan pula Rp 200 miliar untuk pembangunan SPBG CNG, jika permintaan tambahan Rp 2,1 triliun tersebut tidak disetujui DPR.

Sebagaimana diketahui, untuk kebijakan diversifikasi BBG ke gas ini, pemerintah menyiapkan 2 jenis bahan bakar gas yaitu CNG  dan LGV. CNG ditujukan untuk angkutan umum perkotaan di daerah yang tersedia sumber gas alam dan infrastruktur penyaluran, sedangkan LGV untuk daerah yang tidak tersedia sumber gas atau pipa gas bumi.

CNG merupakan bahan bakar gas yang dibuat dengan melakukan kompresi metana (CH4) yang diekstrak dari gas alam. CNG disimpan dan didistribusikan dalam bejana tekan, biasanya berbentuk silinder. CNG memiliki tekanan 200 bar, dengan tangki yang lebih besar ketimbang LGV.

CNG telah digunakan di berbagai negara, terutama untuk transportasi umum. Di Indonesia, angkutan umum yang telah menggunakan CNG, antara lain bus Transjakarta. Harganya Rp 3.100 per liter setara premium (lsp) dan rencananya akan dinaikkan menjadi Rp 4.100 per lsp.

Lantaran penggunaannya yang terbatas, SPBG CNG di Indonesia  jumlahnya masih sedikit yaitu 15 unit

Sedangkan LGV merupakan bahan bakar gas yang diformulasikan untuk kendaraan bermotor yang menggunakan spark ignition engine terdiri dari campuran propane (C3) dan butane (C4). Singkatnya, LGV merupakan LPG untuk kendaraan.

Kualitas pembakaran LGV setara dengan RON 98 dan ramah lingkungan. Tekanannya berkisar antara 8-12 bar, jauh lebih kecil ketimbang CNG yang tekanannya mencapai 200 bar.

Untuk tahun 2012 ini, telah disetujui pemberian subsidi Rp 1.500 per liter LGV. Dengan  proyeksi jumlah kendaraan sebanyak 11.500 unit yang membutuhkan LGV 36.000 KL, maka total subsidi untuk LGV pada 2012 sebesar Rp 54 miliar.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.