"Instruksi Presiden No 2 Tahun 2012 mengenai produksi
minyak sebesar 1,01 juta barel per hari tahun 2014, merupakan perintah. Harus
saya usahakan sekuat mungkin untuk mencapainya," kata Jero Wacik dalam
Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR mengenai RAPBN 2014, pekan lalu.
Untuk mencapai target tersebut, lanjutnya, Kementerian ESDM bekerja sama dengan
SKK Migas. Dengan posisi SKK Migas yang berada di bawah kendali Menteri ESDM,
memudahkan koordinasi dapat dilakukan.
Target produksi minyak 1 juta barel per hari ini, menurut Wacik, tidak hanya
penting bagi negara dari segi penerimaan, tetapi juga menjadi obsesi dirinya
sendiri sebelum mengakhiri jabatan sebagai menteri ESDM.
"Nanti dalam raker terakhir 2014, saya ingin sekali menyatakan, bulan ini
produksi 1 juta barel tercapai. Itu menjadi obsesi saya," ujarnya.
Apabila target produksi minyak dapat tercapai dalam bulan September 2014 dan
berlanjut hingga akhir tahun, maka rata-rata produksi minyak Indonesia tahun
2014 dapat mencapai 860.000 hingga 900.000 barel per hari, seperti yang
diajukan dalam RAPBN 2014.
Sementara itu mengenai peningkatan eksplorasi migas, Wacik menjelaskan,
pemerintah tengah melakukan pembahasan intensif mengenai insentif fiskal. Upaya
lainnya adalah memperpendek jalur perijinan yang dipimpin langsung oleh Menko
Perekonomian. (TW)