Upaya yang dilakukan, jelas Dirjen Migas Departemen ESDM Luluk Sumiarso pada jumpa pers dalam rangka menyikapi kenaikan harga minyak dunia, kemarin, antara lain dengan meningkatkan produksi dari lapangan-lapangan existing dan memperlambat laju penurunan produksi lapangan-lapangan tua dengan berbagai cara.
Kepala BPMIGAS Kardaya Warnika menambahkan, pemerintah juga berupaya mengembangkan lapangan-lapangan migas baru. Pengembangan lapangan baru ini, baru terlihat hasilnya setelah 2 tahun. Berdasarkan perhitungan pemerintah, penambahan produksi migas baru terlihat tahun depan.
Peningkatan produksi migas tahun 2008, mengandalkan sejumlah lapangan yang dikelola PT Chevron di Sumatera, PT Pertamina EP, BP Indonesia, ConocoPhillips, Santos serta Hess.
Blok yang dikelola Chevron di Sumatera, diperkirakan akan dapat meningkatkan produksi sekitar 10.000 barel per hari. PT Pertamina EP diharap dapat meningkatkan produksi hingga 28%, serta daerah operasi BP Indonesia di laut Jawa diperkirakan dapat meningkatkan produksi hingga 50%.
Sementara masalah yang dihadapi ConocoPhillips di Lapangan Belanak, tahun depan diperkirakan sudah dapat teratasi. Produksi dari lapangan ini diperkirakan naik 250%. (Copyright by Ditjen Migas)