Pemerintah Jamin Pasokan Gas Untuk Transportasi


“Konversi BBM ke bahan bakar gas, urusannya ketersediaan gas. Saya jamin kita punya banyak sekali,” kata Jero Wacik dalam jumpa pers mengenai kinerja Kementerian ESDM 2013, akhir pekan lalu.


Wacik menekankan, semakin banyak masyarakat, industri dan kendaraan yang melakukan konversi ke gas, maka impor BBM akan banyak berkurang. Sekarang ini untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, pemerintah harus mengimpor BBM sebanyak 700.000 barel per hari atau senilai Rp 1,3 triliun.


Sebagai wujud keseriusan tersebut, lanjut Wacik, selain menjamin pasokan gas, pemerintah juga berupaya membangun infrastruktur untuk mengangkut gas ke konsumen. Misalnya, membangun SPBG dan Mobile Refuelling Unit (MRU).


Diakui Wacik, untuk konversi BBM ke gas pada transportasi, masih ada keengganan bagi pemilik kendaraan lama untuk beralih menggunakan bahan bakar gas. Namun untuk kendaraan baru, taksi dan bus TransJakarta, telah diwajibkan menggunakan gas.


“Saya sudah minta ke ATPM supaya jula konverter kit secara komersial,” tandasnya.


Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Migas Kementerian ESDM A. Edy Hermantoro mengemukakan, Kementerian ESDM sejak tahun 2011 telah membagikan konverter kit untuk kendaraan dinas pemerintah, pemda, BUMN dan BUMD.  Terkait dengan BUMN, dirinya telah melakukan pembicaraan dengan PT Garuda Indonesia agar kendaraan untuk antar jemput personil serta kegiatan operasional di bandara, dapat menggunakan gas.  (TW)

 

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.