Ditjen Migas Kementerian ESDM
dan PT Biro Klasifikasi Indonesia serta SKK Migas, telah membentuk tim yang akan
menangani hal ini. Jika terwujud, penghematan bahan bakarnya dapat mencapai
65%.
Dirjen Migas Kementerian ESDM
A. Edy Hermantoro mengungkapkan, salah satu KKKS sedang merancang mesin kapal yang dapat
menggunakan bahan bakar minyak maupun bahan bakar gas. Kegiatan ini akan
menjadi pilot project penggunaan
bahan bakar gas bagi kapal operasi migas dan penumpang non perintis.
â€ÂKami terus mendorong
peningkatan pemanfaatan bahan bakar gas agar dapat menekan penggunaan bahan
bakar minyak,†tambah Edy.
Untuk mempermudah pengisian
bahan bakar, diusulkan agar dibangun SPBG di tengah laut atau di dekat dermaga.
Selain itu, perlu dipersiapkan bengkel-bengkel untuk perawatan mesin kapal.
Selain kapal operasi migas dan
penumpang, sebelumnya pemerintah bekerja sama dengan Shell juga menjajaki penggunaan bahan bakar gas untuk kapal laut
perintis yang masih menggunakan BBM subsidi jenis solar.
Sementara untuk nelayan, pada 2012 pemerintah telah membagikan 52 konverter kit bagi angkutan sungai di Kalimantan. (Tursilowulan)