Menteri ESDM Jero Wacik yang dalam pertemuan itu juga didampingi Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo, Dirjen Migas A.Edy Hermantoro dan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, mengemukakan, Pemerintah Indonesia membentuk tim untuk melakukan renegosiasi tersebut. Paling lambat pada akhir tahun ini, sudah dapat ditandatangani persetujuan harga baru.
Menurut dia, harga ekspor gas ke Fujian sebesar US$ 3,5 per MMBTU, sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan saat ini, dimana harga ekspor gas rata-rata US$ 16 per MMBTU dan harga jual ke domestik US$ 10 per MMBTU.
LNG yang dijual ke
Fujian Cina berasal dari Blok Tangguh Papua, yang dikelola perusahaan asal
Inggris BP Berau. Perjanjian penjualan ditandatangani pemerintah RI sejak jaman
Presiden RI Megawati.
Pembeli di Fujian sendiri adalah China National Offshore Oil Corporation (CNOOC). Volume kontrak ekspor LNG sebesar 2,6 juta ton per tahun dengan mengunakan formula batas atas harga minyak sesuai patokan harga minyak Jepang (Japan Cocktail Crude/JCC). (TW)