Pemerintah Bertekad Volume BBM Subsidi 2012 Tidak Lampaui 40 Juta KL


“Memang kita sadari bahwa (hal itu) tidak mudah dicapai. Tapi sudah bertekad akan mencoba ke arah 40 juta KL. Dengan perhitungan (adanya) penyesuaian harga karena biasanya kalau ada penyesuaian harga, ada penurunan (konsumsi) juga sedikit,” kata Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo usai RDP dengan Komisi VII DPR, Senin (12/3).

 

Selain penyesuaian harga BBM subsidi yang diusulkan naik sebesar Rp 1.500 per liter, lanjut Evita, pemerintah akan melakukan pengendalian atau pengaturan BBM bersubsidi. Antara lain melalui pengendalian BBM bersubsidi untuk instansi pemerintah, BUMN dan BUMD di wilayah-wilayah yang sudah tersedia infrastruktur BBM non subsidi dan bahan bakar gas untuk transportasi serta pengurangan BBM bersubsidi di daerah elit dan jalan tol.

 

Pemerintah juga akan memberlakukan BBM subsidi free day pada waktu-waktu dan daerah tertentu dan mendorong pemanfaatan gas untuk transportasi.

 

”Upaya lainnya adalah meminta BPH Migas meningkatkan pengawasan dan melaksanakan Perpres No 15 tahun 2012  yang isinya, antara lain kendaraan industri dilarang menggunakan BBM subsidi,” kata Evita.

 

Rapat Dengar Pendapat ini membahas mengenai Asumsi Makro RAPBN-P 2012. Selain Dirjen Migas Kementerian ESDM, hadir pula Kepala BPH Migas Andi Sommeng, Kepala BPMIGAS R. Priyono dan Dirut PT Pertamina Karen Agustiawan.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.