Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas A. Edy Hermantoro,
Kamis (13/1), mengungkapkan, seperti halnya di awal mengembangkan gas metana
batu bara (Coal Bed Methane/CBM),
pemerintah akan memberikan bagi hasil yang cukup besar kepada investor agar
mereka tertarik untuk mengembangkan shale
gas. Selain itu, dimungkinkan juga bagi investor untuk langsung melakukan pilot project jika menemukan lapangan
yang potensial.
â€ÂSeperti CBM dulu, investor yang berminat bisa langsung
melakukan pilot project. Tidak perlu
melalui tender,†katanya.
Hal lain yang dilakukan pemerintah untuk menarik investor
shale gas adalah memberikan
kesempatan kepada perusahaan drilling
untuk melakukan speculative survey
yaitu pengeboran dengan memanfaatkan peralatan yang dimilikinya untuk mencari shale gas.
â€ÂJadi ketika kapal atau fasilitasnya yang dimiliki atau
disewanya sedang tidak dipakai, maka mereka bisa memanfaatkannya untuk
melakukan pengeboran. Dengan biaya sendiri tentunya. Nanti jika dari pengeboran
itu bisa mendapatkan shale gas, maka
blok itu kita tawarkan dan perusahaan drilling
bisa mendapatkan kompensasi dari data-data yang dimilikinya tersebut dari KKKS
yang berminat,†papar Edy.
Untuk mempercepat pengembangan shale gas, saat ini pemerintah secara paralel tengah melakukan
studi potensi shale gas di berbagai
wilayah di Indonesia dan menyiapkan regulasinya. Diharapkan pada 2012
mendatang, kontrak kerja sama shale gas
yang pertama dapat ditandatangani.
Shale gas merupakan
gas unconventional seperti CBM. Shale gas adalah gas yang
diperoleh dari serpihan batuan shale atau tempat terbentuknya gas
bumi. Proses yang diperlukan untuk mengubah batuan shale menjadi
gas membutuhkan waktu sekitar 5 tahun. Shale
gas ekonomis dikembangkan jika letaknya tidak terlalu di dalam bumi yaitu
sekitar 300-400 meter di bawah permukaan.
Shale gas
telah dikembangkan di Amerika Serikat sejak tahun 2000 dan pada 2014
diperkirakan dapat menghasilkan 16 BCF. Menurut Edy, pada kunjungannya ke
Amerika tahun 2010 lalu, negara itu sudah memproduksi shale gas sebesar 270 MMSCFD. Harga gas dari shale juga
cukup terjangkau, sekitar US$ 3,5-4 per MMBTU.