Dirjen Migas Kementerian ESDM
Evita H. Legowo usai pertemuan dengan KADIN, kemarin, mengemukakan, Kuwait
Petroleum Corporation yang berminat membangun Kilang Balongan II, telah
mengajukan sederet panjang permintaan insentif. Dari semua permintaan itu,
masih ada 2-3 insentif yang diminta oleh Kuwait namun belum dikabulkan
Kementerian Keuangan.
â€ÂDia (Kuwait) minta sederet
panjang dan kita sudah kirim ke Kementerian Keuangan dan sudah dibalas. Tapi
ada beberapa (insentif) yang memerlukan pembicaraan lebih lanjut,†kata Evita.
Menurut Evita, Kementerian
Keuangan bukannya menolak permintaan insentif tersebut, hanya belum memberikan
saja.
â€ÂKalau saya sih melihatnya,
ini belum dikunci. Kita harus duduk bareng lagi antara ESDM dan Keuangan untuk
bahas insentifnya,†tambah Evita.
Pembangunan Kilang Balongan
ditujukan untuk meningkatkan kapasitas kilang sebanyak 200.000 barel per hari.
Untuk memenuhi kebutuhan BBM
yang terus meningkat, pada tahun 2015, diperlukan 3 kilang baru. Ini dengan
asumsi pertumbuhan permintaan BBM sebesar 4% per tahun dengan produksi BBM
sebesar 677 ribu barel per hari, maka kebutuhan BBM tahun 2015 diperkirakan
mencapai 1.294 ribu barel per hari.
Sejak tahun 1998, Indonesia
telah bertekad membangun kilang baru. Namun hingga saat ini, keinginan itu
belum juga terwujud karena pembangunan kilang membutuhkan biaya yang cukup
besar, sementara marjinnya kecil.