“Kami mendukung rencana pemerintah membangun jaringan
distribusi gas di Kota Tarakan. Jika ada hambatan atau kesulitan, mohon
disampaikan agar dapat dibantu pelaksanaannya di lapangan,†kata Walikota
Tarakan Udin Hianggio dalam pertemuannya dengan Dirjen Migas Departemen ESDM
Evita H. Legowo, BPMIGAS dan Medco E&P Indonesia di Gedung Migas, Kamis
(7/1).
Menurut rencana, untuk Kota Tarakan, pada tahun ini
pemerintah akan membangun jaringan distribusi gas untuk rumah tangga di 2
kelurahan yaitu Karang Balik dan Sebengkok. Jumlah rumah tangga yang akan
memperoleh sambungan jaringan distribusi gas sekitar 3.134. Pasokan untuk 2
kelurahan ini diperoleh dari PT Medco E&P
“Pembangunan jaringan gas di 2 kelurahan di Tarakan
merupakan langkah awal dalam pembentukan Kota Gas Tarakan. Selanjutnya,
diharapkan pengembangan dapat dilakukan sendiri oleh Pemkot Tarakan,†ujar
Evita.
Sebagai dukungan terhadap BUMD, Evita meminta agar Pemkot
Tarakan dapat mempersiapkan badan usaha milik daerah agar dapat mengikuti
lelang pengelolaan jaringan distribusi gas.
Mengenai kendala-kendala yang ditemui di lapangan,
Sesditjen Migas Edi Purnomo mengemukakan, mengacu pada pengalaman di Palembang
dan Surabaya, masalah utama adalah banyaknya warga yang tiba-tiba meminta
dimasukkan ke dalam daftar kepala
keluarga yang mendapat sambungan jaringan distribusi gas.
“Padahal mereka tidak termasuk dalam daftar penerima
sambungan. Ini mengganggu perencanaan yang telah dibuat. Selain itu, dana
pemerintah juga terbatas,†kata Edi.
Menanggapi hal itu, Walikota Tarakan menjamin persoalan
tersebut akan diselesaikan pihaknya.
“Biar kami yang menghadapi mereka,†tegas Udin.
Pembangunan jaringan distribusi gas untuk rumah tangga
merupakan salah satu program prioritas sektor migas 2010. Untuk tahun ini,
pemerintah telah menganggarkan dana sekitar Rp 180 miliar. Selain Tarakan,
jaringan distribusi gas rencananya juga akan dibangun di Depok, Bekasi dan
Sidoardjo.