“Setelah pikiran-pikiran itu
disepakati dan dilakukan, saya minta pemangku kepentingan industri migas tetap
konsekuen. Tidak saling menyalahkan jika tindakan yang disepakati itu harus
dilakukan,†ucapnya ketika menjadi keynote speaker Temu Pemangku
Kepentingan Industri Migas yang difasilitasi oleh Masyarakat Minyak dan Gas
Indonesia (MMGI) di Auditorium ESDM, Kamis (13/12).
Berkaitan dengan kebijakan
mikro, Purnomo meminta masukan yang berkaitan dengan kegiatan operasional.
Kenyataan membuktikan, kebijakan makro yang telah digariskan pemerintah, bukan
tidak mungkin gagal dilaksanakan karena terkendala pelaksanaan di
lapangan.
“Untuk masalah operasional,
kita harus jadi satu total football. Tanpa itu, sulit untuk mencapai
cita-cita,†lanjutnya.
Ia mencontohkan, masalah
pembebasan lahan di Blok Cepu yang hingga kini belum terselesaikan. Harga tanah di daerah itu kini naik hingga 5
kali lipat dan kepemilikan tanah yang telah berganti, sehingga menyulitkan pemerintah
dan KKKS.
Dukung MMGI
Pada kesempatan yang sama,
Purnomo menyatakan dukungannya terhadap MMGI serta pengelompokan 3 masalah yang
dibicarakan oleh organisasi ini yaitu untuk urusan jangka pendek dipilih
masalah subsidi BBM, jangka menengah adalah peningkatan produksi migas dan
jangka panjang adalah peningkatan eksplorasi migas.
MMGI merupakan kumpulan organisasi dan profesional nirlaba
yang berfungsi sebagai forum komunikasi, koordinasi dan konsultasi
antarpemangku kepentingan di sektor migas untuk meningkatkan kemampuan, saling
pengertian dan kerja sama serta rasa tanggung jawab terhadap peranan migas
dalam pembangunan bangsa dan negara Indonesia menuju tercapainya kesejahteraan
masyarakat.
MMGI dideklarasikan di
Jakarta tanggal 12 Desember 2006, diprakarsai oleh asosiasi-asosiasi dan
individu-individu yang bergerak di bidang industri kemigasan hulu, hilir dan
penunjang migas.
Rapat formatur pertama
tanggal 28 November 2007, berhasil mengangkat Andang Bachtiar sebagai Ketua
Umum, Rudi Rubiandini sebagai Sekjen dan Kusnia Abdulrachman sebagai
bendahara. (Copyright by Ditjen Migas)