Pelantikan Pejabat Eselon II di Lingkungan Kementerian ESDM


Jabatan tersebut merupakan promosi bagi keduanya. Eddy Prasojo sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bagian Rencana dan Laporan pada Sesditjen Mineral, Batubara dan Panas Bumi. Sedangkan Hendra Fadly merupakan Kepala Sub Direktorat Pengawasan Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi pada Ditjen Migas.

 

Pelantikan ini dilakukan untuk mengisi kekosongan jabatan karena pejabat sebelumnya telah memasuki purna tugas sebagai pejabat struktural eselon II.

 

Dalam sambutannya Menteri ESDM mengemukakan, awal tahun ini merupakan momentum yang tepat untuk melihat kembali kinerja pada tahun 2010, sebagai bahan evaluasi untuk peningkatan kinerja pada tahun 2011 yang tentunya memiliki tantangan dan harapan semakin berat.

 

Ia memaparkan, penerimaan negara dari sektor ESDM pada tahun 2010 mencapai Rp 288,52 triliun atau 104% dari target yang ditetapkan APBN-P 2010 sebesar Rp 276,85 triliun. Ini berarti, kontribusi sektor ESDM kepada negara masih tinggi dan harus dipertahankan dan ditingkatkan peranannya dalam pembangunan nasional.

 

Sementara mengenai investasi sektor ESDM yang mencapai  US$ 21,94 miliar atau 89% dari target yang ditetapkan sebesar US$ 24,64 miliar, menurut Darwin, berarti seluruh jajaran Kementerian ESDM harus melakukan upaya dan berbagai langkah strategis untuk meningkatkan investasi.

 

”Kita perlu melakukan penataan kembali regulasi yang diperkirakan dapat menghambat investasi,” tambahnya.

 

Lebih lanjut Darwin mengemukakan, selain evaluasi kinerja 2010, perlu juga melihat isu-isu strategis sektor ESDM ke depan, antara lain peningkatan produksi migas, peningkatan rasio elektrifikasi, penanganan tumpang tindih lahan, pengelolaan lingkungan dan pengembangan energi alternatif. Semua itu, membutuhkan pemikiran dan kerja keras bersama untuk mewujudkannya.

 

Khusus mengenai pejabat yang dilantik, Darwin mengungkapkan, telah melalui penilaian dan pertimbangan yang matang, sehingga dapat terpilih. Untuk itu, harus disadari betul beban tanggung jawab yang menghadang ke depan.

 

Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian, antara lain menjamin keamanan pasokan produksi dan ekspor serta meningkatkan nilai tambah produk tambang mineral dan batubara.

 

”Selain itu, dengan adanya rencana untuk melakukan pengaturan bahan bakar bersubsidi, akan dapat menimbulkan peluang untuk melakukan penimbunan BBM, pengoplosan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, sehingga menimbulkan kelangkaan BBM. Untuk itu, BPH Migas perlu meningkatkan pengawasan secara intensif, bekerja sama dengan instansi terkait,” katanya.

 

Hal lainnya adalah perlunya mendorong pemanfaatan gas bumi melalui program pengembangan kota gas serta memfokuskan pembangunan sektor ESDM pada pembangunan koridor ekonomi Indonesia, sesuai dengan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia.

 

Pelantikan ini dihadiri oleh para pejabat eselon I dan II di lingkungan Kementerian ESDM.

 

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.