Hal itu dikemukakannya dalam acara penyerahan DIPA tahun 2013 di Kementerian ESDM, Senin (17/12) petang. Hadir dalam acara tersebut, para pejabat eselon I dan II di lingkungan Kementerian ESDM, Kepala BPH Migas Andy Sommeng, Wakil Kepala SK Migas J. Widjonarko dan pejabat terkait lainnya.
Wacik mengungkapkan, sektor ESDM hingga saat ini masih menjadi andalan pembangunan negara. Oleh karena itu, pelaksanaan tugas atau kegiatannya pun harus dapat menjadi andalan. Ini sangat penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang tahun ini ditargetkan sebesar 6,8%. Jika pertumbuhan ekonomi bagus, akan berdampak pada tumbuhnya lapangan kerja yang berujung pada berkurangnya angka kemiskinan.
“Kalau pertumbuhan tidak besar, tidak mungkin pertumbuhan akan tercipta. Kemiskinan tidak mungkin dikurangi. Di sana sebetulnya logikanya dan saya minta jajaran ESDM mengerti logikanya,†ujar Wacik.
Untuk tahun 2013, Kementerian ESDM mendapat anggaran sebesar Rp 18,80 triliun, naik 18,98% dari alokasi anggaran tahun 2012 yang mencapai Rp 15,80 triliun. Sebesar 66,7% dari alokasi tersebut merupakan belanja modal yang terutama digunakan untuk pembangunan infrastruktur. Antara lain pembangunan jaringan distribusi gas bumi, kilang mini LPG, SPBG dan kilang minyak baru.